Mohon tunggu...
Nitta Silvia
Nitta Silvia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis pemula

Menyukai jalan jalan di area terbuka hijau dan menyukai suasana perpustakaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sensus Pertanian 2023 Menjawab Kebutuhan Data Pertanian Indonesia: Persiapan hingga Hasil Akhir

8 Juni 2023   15:07 Diperbarui: 8 Juni 2023   15:09 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.unsplash.com/AnggitRizkianto 

Kenapa harus ada sensus dan kenapa data sensus yang dikumpulkan menjadi informasi penting? Dan jikalau data ini informasi penting lalu bagaimana hasil ini dapat memberikan dampak yang besar dan juga bermanfaat bagi orang banyak? 

Pertanyaan diatas mungkin menjadi sebagian pertanyaan awam teruntuk saya yang memang belum mengetahui adanya sensus pertanian. Yang saya ketahui adalah sensus penduduk yang pernah diadakan di tahun 2020 lalu, lalu di tahun 2023 ini akan diadakan sensus kembali. Tapi sensus disini menyasar pihak-pihak yang berkecimpung dan memang bergelut di dalam sektor pertanian. Benar sensus pertanian akan diadakan pada tahun 2023 tepatnya di awal bulan Juni hingga akhir Juli 2023. Lalu sebenarnya apakah sensus pertanian itu dan apakah sasarannya adalah petani seperti namanya? 

Jika melihat dari peraturan UU RI No 16 tahun 1997 mengenai statistik, statistik berdasarkan tujuan pemanfaatannya, terbagi ke dalam 3 jenis yaitu, statistik dasar yang bersifat luas, lintas sektoral dan penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab badan, statistik sektoral yang pemenuhannya untuk instansi tertentu dan statistik khusus ditujukan untuk kebutuhan spesifik dan penyelenggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya. Untuk metode dari statistik itu salah satunya dengan menggunakan sensus, lalu untuk sensus pertanian itu seperti apa?

Menurut UU RI No 16 tahun 1997 mengenai statistik, kegiatan pengumpulan data ini meliputi 3 jenis sensus, yaitu kependudukan, ekonomi dan pertanian. Dari salah satunya adalah sensus pertanian yang berfokus kepada pengumpulan informasi, dan data lapangan mengenai pertanian yang ada di setiap provinsi di Indonesia. 

Sensus pertanian sendiri jika dilihat dari sejarahnya pertama kali dilaksanakan pada tahun 1963 kemudian berlanjut setiap 1 dasawarsa (10 tahun) sekali dan biasanya puncak dari sensus ini berlangsung pada tahun yang berakhiran angka 3 (1963, 1973, ...., 2023) dan pada tahun ini menjadi sensus pertanian yang ke-7 serta tepat di bulan ini sensus pertanian ini tengah berlangsung. 

Jika melihat informasi yang disampaikan pada website BPS mengenai sensus pertanian tahun 2023 ini sub sektor yang menjadi objek sensusnya adalah tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan jasa pertanian. Dari banyaknya sub sektor yang akan  menjadi objek sensus tahun 2023 ini artinya sensus ini akan mengumpulkan data dan informasi yang bukan hanya mengenai pertanian tetapi lebih luas cakupannya. Jika dilihat dari kondisi dan bentangan alam yang ada di Indonesia dan kemajemukan yang ada di Indonesia untuk kegiatan sensus ini bukannya hal yang mudah, karena proses penyusunan rencana kerja, anggaran, pihak yang melakukan sensus, siapa target sensus dan faktor lainnya menjadi hal yang perlu direncanakan dengan optimal. 

Negara Indonesia yang berbentuk negara maritim dan termasuk negara agraris memiliki bentang pulau yang luas, dari sabang sampai merauke dan persebaran dari sektor ini pun beragam. Oleh karena itu perencanaan optimal dan matang perlu dibuat dengan sebaik-baiknya dan output dari hasil sensus ini pun dapat memberikan manfaatkan dengan sangat optimal yang bukan hanya sebagai kelengkapan informasi saja tetapi sebagai bahan perumusan regulasi dan kebijakan yang berguna bagi masyarakat.  

Jika melihat dari kegiatan sensus ini, seperti informasi yang dikutip dalam website BPS ini, untuk sensus pertanian tahun 2023 ini akan menggunakan beberapa metode dalam pendekatannya seperti PAPI, CAWI dan CAPI guna menghasilkan data yang akurat dan berstandar internasional. Untuk meningkatkan keakuratan dari data sensus, maka tahun ini menggunakan beberapa metode tersebut agar hasil data dapat menunjukkan kesesuaian dilapangan. 

Dan untuk tahun 2023 ini sebagai tahun puncak sensus pertanian 2023 kita perlu menilik bagaimana proses ini telah dimulai, berdasarkan informasi yang dikutip dari website sensus.bps.co.id untuk kegiatan sensus ini telah dilakukan persiapan sejak awal Januari 2022 mulai dari pembinaan dan pemutakhiran kerangka induk hingga pelaksanaan yang tengah berlangsung dari awal bulan ini hingga akhir bulan Juli 2023. 

Tentu untuk pelaksanaannya sendiri, sudah dilakukan gladi bersih sehingga para panitia dan anggota sensus yang terjun ke lapangan dapat meminimalkan risiko kendala yang akan terjadi. Namun tak dapat dikesampingkan juga kendala yang memang belum ada sebelumnya saat gladi bersih sensus pertanian terjadi. Untuk itulah peran dari setiap anggota dan panitia sensus, apabila saat melaksanakan tugas di lapangan mereka menemui kendala, mereka dapat mengkoordinasikan ke mitra statistik atau koordinator statistik di area tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun