Maka untuk itu BPS (badan pusat statistik) Indonesia bersama dengan pihak - pihak yang terlibat melakukan kegiatan sensus pertanian secara berkala ke lebih dari 34 provinsi di Indonesia guna mendapatkan informasi dan data yang akurat mengenai sektor pertanian di seluruh Indonesia. Jika melihat dari situs BPS Indonesia, sensus pertanian telah dilaksanakan pertama kali pada tahun 1963 dan tahun 2023 ini menjadi sensus pertanian yang ke-7 (sensus dilakukan setiap 10 tahun sekali dengan puncak kegiatan sensus dilakukan dengan tahun yang berakhiran angka 3 (1963, 1973,...., 2023)).Â
Di tahun 2023 ini menjadi tahun puncak kegiatan sensus pertanian dimana sensus ini tengah berlangsung dari awal juni hingga akhir juli 2023. Apabila pelaksanaan sensus ini berjalan dengan lancar, data yang terkumpul lengkap dan juga partisipasi aktif dari pihak yang terlibat maka tidak menutup kemungkinan hasil data yang akan dimanfaatkan untuk kajian dapat diimplementasikan kedalam regulasi dan kebijakan pertanian yang memberikan manfaat sangat besar bagi sektor pertanian dan juga masyarakat luas. Manfaat tersebut pun bukan hanya sektor pertanian seperti bibit unggulnya, alat pertanian yang canggih, sumber daya manusia yang terampil tetapi juga nilai tambah (nilai ekonomis, sosial dan strategis) dan daya saing Indonesia di pasar nasional dan global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H