Mohon tunggu...
niti negoro57
niti negoro57 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru Ndeso

Seneng ngulik sesuatu yang asing

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Opor Ayam: Masakan Temo Dulu yang Melegenda dan Membuat Kangen

7 April 2024   15:31 Diperbarui: 7 April 2024   15:48 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah hiruk pikuk persiapan dan euforia menyambut datangnya hari Lebaran, satu hal yang selalu menghiasi pikiran dan hati adalah kenangan akan hidangan-hidangan khas yang memikat selera. Begitu banyak citarasa khas dari masa lalu yang mampu menghadirkan nostalgia yang mendalam, terutama bagi mereka yang terikat dengan tradisi khas Jawa. Di balik setiap suapan, tersembunyi kenangan manis tentang kebersamaan, canda tawa, dan haru yang mengiringi setiap momen Lebaran tempo dulu.

Baca Juga: Kegiatan bersih - bersih rumah sebelum Lebaran, Kumpul keluarga saat Lebaran tiba


Dalam artikel ini, saya akan mencoba menjelajahi dunia kuliner Lebaran khas Jawa tempo dulu yang tak pernah lekang oleh waktu. Dari hidangan-hidangan yang sederhana namun penuh makna, hingga resep-resep yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, kita akan merenungkan bagaimana cita rasa khas dari masa lalu mampu membangkitkan rasa kangen yang mendalam di hati setiap individu yang pernah menikmatinya.

Selamat bergabunglah dalam perjalanan ini untuk menyelami masakan Lebaran khas Jawa tempo dulu yang tak hanya menggugah selera, tetapi juga memeluk erat kenangan dan tradisi yang tak ternilai harganya.

 

1. Sejarah dan Asal Usul Opor Ayam
Opor Ayam memiliki akar yang dalam dalam tradisi kuliner Jawa. Meskipun tidak ada catatan pasti mengenai asal-usulnya, namun Opor Ayam diyakini telah menjadi bagian integral dari perayaan Lebaran di Jawa sejak zaman dahulu. Dengan bahan utama berupa ayam dan santan, Opor Ayam menggambarkan kesederhanaan dan kemakmuran yang selalu diinginkan dalam setiap perayaan.

2. Bahan-Bahan dan Proses Pembuatan
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Opor Ayam sangatlah sederhana dan mudah ditemukan di sekitar rumah. Selain ayam, bahan utama lainnya adalah santan, serta rempah-rempah khas Jawa seperti kunyit, ketumbar, serai, lengkuas, dan daun salam. Proses memasaknya pun relatif mudah, meskipun memerlukan kesabaran karena santan harus dimasak hingga mendidih dan bumbu-bumbu meresap sempurna ke dalam daging ayam.

3. Cita Rasa yang Menggoda

Salah satu hal yang membuat Opor Ayam begitu istimewa adalah cita rasanya yang unik. Kuah santan yang kental dipadu dengan rempah-rempah khas Jawa menciptakan rasa yang gurih, lezat, dan sedikit manis. Daging ayam yang empuk dan kenyal menjadi sempurna saat disajikan bersama kuah opor yang hangat. Rasanya yang lezat dan aromanya yang menggoda membuat kita sulit untuk menolak untuk menikmatinya.

4. Simbol Kebersamaan dan Tradisi
Lebih dari sekadar hidangan, Opor Ayam menjadi simbol dari kebersamaan dan tradisi dalam perayaan Lebaran. Proses memasaknya yang memakan waktu dan dilakukan secara bersama-sama oleh anggota keluarga menciptakan momen-momen berharga yang selalu dikenang. Setiap suapan Opor Ayam membawa kita pada kenangan akan masa kecil dan kehangatan keluarga di hari raya.

5. Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan
Dalam era modern ini, tradisi masakan khas Jawa seperti Opor Ayam kadang-kadang terabaikan atau terlupakan. Namun, penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya ini agar tetap hidup dan terus dilestarikan dari generasi ke generasi. Opor Ayam bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang identitas dan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh nenek moyang kita.

6. Pentingnya Melestarikan Tradisi

Di tengah arus modernisasi dan globalisasi, penting bagi kita untuk terus melestarikan tradisi kuliner seperti Opor Ayam. Warisan budaya ini tidak hanya berfungsi sebagai penjaga identitas budaya kita, tetapi juga sebagai penghubung yang mengingatkan kita akan akar dan nilai-nilai yang kita anut.

Opor Ayam bukan sekadar hidangan Lebaran, melainkan sebuah warisan budaya yang harus dijaga dengan baik. Setiap suapan Opor Ayam membawa kita pada kenangan akan masa lalu yang penuh dengan kehangatan dan kebersamaan. Di tengah kesibukan dan perubahan zaman, mari kita tetap memelihara tradisi ini sebagai pengingat akan nilai-nilai yang berharga dalam hidup, serta sebagai ungkapan cinta kepada keluarga dan budaya kita. Selamat menikmati Opor Ayam, dan selamat merayakan Lebaran dengan penuh kebahagiaan dan kedamaian bersama keluarga tercinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun