Mohon tunggu...
niti negoro57
niti negoro57 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru Ndeso

Seneng ngulik sesuatu yang asing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Tradisi BerburuTa'jil di Bulan Ramadhan Masih Ada?

6 Maret 2024   08:16 Diperbarui: 6 Maret 2024   08:23 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Berburu Ta'jil (Sumber ; suaraindonesia.co.id)

Setiap tahun, saat bulan Ramadhan tiba, suasana di berbagai belahan dunia berubah. Di pasar-pasar tradisional, gerai-gerai penjual makanan, dan warung-warung kecil di pinggir jalan, terjadi kegiatan yang sangat istimewa yang disebut dengan berburu ta'jil.

Ini adalah salah satu tradisi yang paling diantisipasi dan paling berkesan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Ta'jil, atau hidangan kecil untuk berbuka puasa, menjadi bagian integral dari pengalaman Ramadhan.

Dari kurma manis yang meleleh di mulut hingga kolak lezat yang menggugah selera, ta'jil adalah hadiah manis yang menunggu umat Islam di ujung hari yang panjang berpuasa. Namun, lebih dari sekadar sekadar makanan, ta'jil memiliki makna yang lebih dalam.

Pertama-tama, berburu ta'jil adalah tentang menjalin hubungan sosial. Di pasar-pasar ramai atau di kaki lima yang sibuk, orang-orang berkumpul untuk mencari hidangan-hidangan kecil yang akan memenuhi kebutuhan berbuka puasa mereka. Ini adalah kesempatan untuk bertemu teman-teman lama, tetangga, dan anggota keluarga yang sibuk.

Suasana riang dan ramai membuat pengalaman ini lebih dari sekadar membeli makanan; ini adalah tentang bersatu dalam ikatan kebersamaan sebagai umat Muslim yang bersama-sama merayakan bulan Ramadhan.

Kemudian, berburu ta'jil juga melibatkan kegiatan ekonomi yang penting. Pedagang-pedagang kecil, khususnya mereka yang menjual ta'jil tradisional, sangat bergantung pada musim Ramadhan untuk mendapatkan penghasilan.

Dengan berbelanja ta'jil di tempat-tempat seperti ini, umat Muslim tidak hanya memperkaya pengalaman mereka sendiri tetapi juga memberikan dukungan kepada komunitas lokal mereka.

Ta'jil, hidangan kecil yang dikonsumsi saat berbuka puasa di bulan Ramadhan, memiliki beragam manfaat yang sangat penting bagi umat Muslim. Berikut adalah beberapa manfaat utama ta'jil pada bulan Ramadhan:

  1. Menyediakan Energi Cepat : Setelah berpuasa sepanjang hari, tubuh membutuhkan asupan energi yang cepat. Ta'jil, yang biasanya mengandung karbohidrat sederhana dan gula, memberikan energi secara instan untuk mengisi kembali energi yang hilang selama puasa.

  2. Membantu Mengontrol Nafsu Makan : Konsumsi ta'jil saat berbuka membantu mencegah seseorang dari makan berlebihan saat berbuka puasa. Ta'jil memberikan rasa kenyang sementara yang membantu mengontrol nafsu makan saat makan utama disajikan.

  3. Menghindari Hipoglikemia : Kadar gula darah dapat turun drastis setelah puasa seharian. Ta'jil yang mengandung gula atau buah-buahan dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, menghindari kondisi hipoglikemia (penurunan kadar gula darah yang berbahaya).

  4. Meningkatkan Hidrasi : Banyak ta'jil yang mengandung buah-buahan yang mengandung air, seperti kurma atau buah-buahan segar. Konsumsi ta'jil semacam itu membantu meningkatkan hidrasi setelah berpuasa seharian.

  5. Memberikan Nutrisi Penting: Beberapa ta'jil mengandung nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Misalnya, kurma kaya akan serat dan berbagai vitamin dan mineral seperti potassium dan magnesium.

  6. Menghidupkan Tradisi : Konsumsi ta'jil merupakan bagian dari tradisi yang diwarisi dari generasi ke generasi di komunitas Muslim. Ini membantu memperkuat ikatan sosial dan budaya dalam masyarakat Muslim serta memberikan momen yang berkesan selama bulan Ramadhan.

  7. Memberikan Kesan Sosial dan Kebersamaan : Bagi banyak orang, berbagi ta'jil dengan tetangga, teman, dan keluarga menjadi momen berharga dalam meningkatkan hubungan sosial dan merayakan kebersamaan di bulan suci Ramadhan.

  8. Pengingat akan Berkat Ramadhan : Setiap gigitan ta'jil adalah pengingat akan berkah dan kemurahan Allah SWT yang melimpah kepada umat-Nya selama bulan Ramadhan. Ini membantu memperdalam rasa syukur dan penghargaan terhadap nikmat-Nya.

Namun, di balik riangnya suasana berburu ta'jil, terdapat pula aspek spiritual yang dalam. Setiap gigitan ta'jil adalah pengingat akan karunia Allah SWT yang melimpah, yang telah memberikan rezeki kepada umat-Nya bahkan di saat mereka sedang berpuasa. Dengan setiap gigitan, umat Muslim diingatkan akan pentingnya bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya.

Selain itu, berburu ta'jil juga mengajarkan kesabaran dan pengendalian diri. Di tengah-tengah aroma wangi dan tampilan menggoda, umat Muslim harus mampu menahan diri untuk tidak mengecap ta'jil sebelum waktunya tiba. Ini adalah pelajaran berharga tentang kedisiplinan dan kekuatan diri yang dapat diterapkan dalam segala aspek kehidupan.

Dengan demikian, berburu ta'jil di bulan suci Ramadhan bukan hanya sekadar kegiatan belanja atau mencari makanan. Ini adalah pengalaman yang menggabungkan unsur sosial, ekonomi, spiritual, dan pribadi menjadi satu kesatuan yang harmonis.

Di balik setiap gigitan ta'jil yang manis, terdapat makna yang dalam dan kebahagiaan yang tak terlukiskan bagi umat Muslim yang merayakan bulan Ramadhan. Semoga tulisan in ibermanfaat untuk kita semua, dan selamat datang bulan suci Ramadhan 1445

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun