Mohon tunggu...
niti negoro57
niti negoro57 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru Ndeso

Seneng ngulik sesuatu yang asing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Seharusnya Kebudayaan Desa Terpencil Tersisih

12 Februari 2024   14:43 Diperbarui: 12 Februari 2024   14:45 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Keseniandaerah ( Sumber : monevppkd.kemdikbud.go.id)

Dalam keberagaman budaya Indonesia, kehidupan di desa-desa terpencil memiliki kekayaan tradisi dan kearifan lokal yang tak ternilai. Namun, sayangnya, warisan budaya yang dimiliki oleh desa-desa terpencil sering kali terancam oleh berbagai tantangan modernitas dan perubahan sosial. 

Pendahuluan ini akan menguraikan mengapa kebudayaan desa terpencil terpinggirkan, mengapa hal ini menjadi perhatian yang serius, serta pentingnya memahami dampak yang terjadi pada keberlangsungan budaya desa. 

Desa-desa terpencil, meskipun kaya akan tradisi dan kearifan lokal, seringkali tersisih dan terlupakan dalam perkembangan ekonomi dan sosial yang pesat. 

Tantangan-tantangan seperti akses terbatas terhadap infrastruktur, urbanisasi, minimnya perhatian pemerintah, serta pengaruh globalisasi dan modernisasi, semuanya memberikan tekanan yang signifikan terhadap keberlangsungan budaya desa.

Dalam tulisan kal ini, saya akan mengulas sedikit lebih jauh mengenai alasan di balik tersisihnya kebudayaan desa terpencil, serta potret menyeluruh tentang apa yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kekayaan budaya yang ada di sana. 

Dengan memahami tantangan yang dihadapi oleh desa-desa terpencil, kita dapat merancang strategi yang efektif untuk melestarikan warisan budaya yang tak ternilai tersebut.

Terbatasnya Akses Infrastruktur

Salah satu alasan utama mengapa kebudayaan desa terpencil tersisih adalah karena terbatasnya akses infrastruktur. Desa-desa terpencil seringkali sulit dijangkau oleh jalan raya utama, listrik, air bersih, dan akses telekomunikasi yang memadai. 

Keterbatasan ini mempersulit interaksi dengan dunia luar, termasuk akses terhadap pasar, pendidikan, dan informasi, yang pada akhirnya dapat mengisolasi dan melemahkan keberlangsungan kehidupan budaya di desa-desa tersebut.

Urbanisasi dan Migrasi

Proses urbanisasi dan migrasi penduduk dari desa ke kota juga berkontribusi terhadap tersisihnya kebudayaan desa terpencil. Pemuda desa cenderung meninggalkan kampung halaman mereka untuk mencari pekerjaan dan peluang hidup yang lebih baik di perkotaan. 

Akibatnya, desa-desa terpencil kehilangan generasi muda yang merupakan penerus tradisi dan kearifan lokal, serta kehilangan jumlah penduduk yang mempertahankan dan menghidupkan budaya lokal.

Minimnya Perhatian Pemerintah

Kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap desa-desa terpencil juga menjadi faktor penyebab tersisihnya kebudayaan. Banyak desa terpencil yang tidak mendapatkan dukungan infrastruktur, layanan pendidikan, kesehatan, dan pembangunan ekonomi yang memadai dari pemerintah pusat maupun daerah. Kondisi ini memperburuk ketidaksetaraan antara desa-desa terpencil dengan daerah yang lebih maju secara ekonomi dan sosial.

Ancaman Modernisasi dan Globalisasi

Ancaman modernisasi dan globalisasi juga berperan dalam menyisihkan kebudayaan desa terpencil. Teknologi informasi dan media massa mempengaruhi gaya hidup dan nilai-nilai budaya, menyebabkan pemudik desa terpencil lebih tertarik pada budaya populer dan gaya hidup urban. 

Selain itu, penetrasi industri dan perdagangan global sering kali menggusur produksi lokal dan menggantikannya dengan produk-produk komersial yang diimpor, sehingga merusak keberlangsungan ekonomi dan budaya lokal.

Solusi dan Langkah-Langkah Pelestarian

Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, ada beberapa solusi dan langkah-langkah pelestarian yang dapat diambil untuk mempertahankan kebudayaan desa terpencil. Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam infrastruktur dasar, pendidikan, dan layanan kesehatan di desa-desa terpencil. 

Program-program pengembangan ekonomi lokal dan promosi pariwisata berbasis budaya juga dapat membantu meningkatkan pendapatan dan kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya.

Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat lokal, akademisi, dan organisasi non-pemerintah dalam mengidentifikasi, merekam, dan melestarikan kebudayaan desa terpencil sangat penting. 

Penggalangan dana, penyuluhan, pelatihan, dan promosi seni dan budaya lokal dapat membantu meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya mereka sendiri. 

Mempertahankan kebudayaan desa terpencil bukan hanya masalah melestarikan warisan masa lalu, tetapi juga menjaga keberagaman dan identitas budaya yang menjadi ciri khas suatu bangsa.

Dengan upaya bersama dan kesadaran akan pentingnya keberlangsungan kebudayaan lokal, kita dapat memastikan bahwa kekayaan budaya desa terpencil tetap hidup dan berkembang untuk dinikmati oleh generasi mendatang. 

Semoga tulisan kali in bermanfaat untuk kita semua dalam menyikapi perihal kebudayaan yang tersisih dalam daerah terpencil, salam sehat dan sukses selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun