Mohon tunggu...
niti negoro57
niti negoro57 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru Ndeso

Seneng ngulik sesuatu yang asing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat Hansip dan Linmas di Masyarakat?

18 Desember 2023   14:36 Diperbarui: 18 Desember 2023   15:21 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keamanan dan ketertiban merupakan dua landasan kesejahteraan sosial. Di tingkat lokal,  lembaga keamanan seperti Hansip dan Linmas berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan harmonis bagi warga. Dua organisasi, Hanship, yang berakar pada tradisi gotong royong, dan Lnmas, sebuah lembaga  perlindungan masyarakat formal, memberikan kontribusi penting terhadap stabilitas di tingkat desa atau kecamatan. Mengingat perubahan zaman dan perkembangan sosial, Hansip dan Linmas  memiliki sejarah dan peran  unik dalam menanggapi tantangan keamanan di kawasan.


Dari tangan relawan Hansip yang berakar pada solidaritas hingga kehadiran Linmas yang terorganisir yang didukung pemerintah, keduanya membawa dinamika  berbeda dalam pelaksanaan misi masing-masing. Dalam tulisan kali ini saya akan berusaha mengkaji peran Hansip dan Linmas dalam konteks lingkungan masyarakat, menyoroti kekayaan sejarah dan perbedaan mereka, dan bagaimana mereka dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sejahtera bagi semua warga negara. Dengan memahami peran masing-masing pihak, kita dapat mengapresiasi kontribusi mereka dalam membangun fondasi  masyarakat yang kuat dan berdaya.

1. Hansip 

Eksistensi tradisional yang berakar pada perkumpulan lingkungan.
Hansip merupakan lembaga keamanan yang sudah lama ada di masyarakat Indonesia. Lembaga yang merupakan singkatan dari “Hansip Rukun Warga” ini berakar pada keharmonisan kehidupan  warga dan masyarakat setempat.
Hanship biasanya terdiri dari relawan warga sekitar. Tanggung jawab utama hanship antara lain mengawasi keamanan, menegakkan ketertiban, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial di masyarakat.

Berikut  sejarah singkat Hansip

Hansip berakar pada tradisi gotong royong dalam masyarakat Indonesia yang sudah ada sejak masa penjajahan Belanda. Pada saat ini, masyarakat diharapkan  saling membantu dan berpartisipasi dalam menjaga ketertiban umum di tingkat lokal.

1. Era Kemerdekaan 

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, tradisi gotong royong terus berlanjut sebagai bagian dari semangat pembangunan nasional. Dalam hal keamanan komunitas, Hanship mulai mengorganisir dirinya sebagai badan keselamatan sukarela di tingkat lingkungan. 

2. Tahun 1950an dan 1960an 

Pada awal masa kemerdekaan, hanship semakin terorganisir sebagai lembaga keamanan  tingkat desa dan kecamatan. Mereka berperan dalam menjaga keamanan lokal, menyelesaikan konflik, dan berpartisipasi dalam pembangunan sosial ekonomi. 

3. Era Orde Baru  

Pada masa pemerintahan Orde Baru  Presiden Soeharto, peran Hanship sebagai instrumen kontrol sosial dan politik semakin menguat. Mereka adalah bagian dari mesin administrasi pemerintah dan berfungsi untuk mengawasi dan memantau kegiatan masyarakat.

4. Reformasi dan Perubahan Peran 

Dengan adanya perubahan politik setelah reformasi tahun 1998, peran Hanship telah mengalami beberapa kali perubahan. Ketika pemerintah lebih menekankan demokrasi dan hak asasi manusia, Hanship telah diinstruksikan untuk memprioritaskan peran aktif dalam masyarakat, termasuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan pembangunan

5. Peran Saat Ini

Saat ini, Hanship terus berfungsi sebagai badan keamanan sukarelawan tingkat lingkungan. Mereka terlibat dalam pekerjaan perlindungan lingkungan, pemantauan kondisi sosial, dan berbagai kegiatan masyarakat. Namun peran dan struktur Hansip dapat berbeda-beda tergantung  kebijakan pemerintah daerah di masing-masing daerah.

Perkembangan Hanship mencerminkan semangat gotong royong dan persatuan masyarakat Indonesia. Meski mendapat tantangan dan kritik, lembaga ini tetap menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di tingkat lokal, dan tujuan utamanya adalah menjaga keamanan dan ketertiban demi kesejahteraan bersama.

Keunggulan Hansip adalah kedekatannya dengan masyarakat setempat. Anggotanya biasanya mengenal warga secara pribadi dan dapat merespons kejadian dengan lebih cepat dan akurat. Namun, karena bersifat sukarela, keanggotaannya mungkin terbatas, dan kualifikasi keamanannya mungkin tidak sespesialisasi lembaga formal. 

2. Linmas 

Struktur Formal  Perlindungan Komunitas 

Linmas atau Perlindungan masyarakat adalah lembaga keamanan yang lebih  formal dan diakui  pemerintah. Anggotanya biasanya direkrut dan dilatih oleh otoritas setempat. Linmas memiliki misi serupa dengan hanship yaitu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, namun  lebih terorganisir dan mendapat dukungan langsung dari pemerintah.

Berikut  sejarah perkembangan lingmas di Indonesia :

Linmas didirikan sebagai jawaban atas kebutuhan akan lembaga keamanan yang lebih terstruktur dan terorganisir di tingkat lokal. Sejarah Lynmouth di Indonesia dapat ditelusuri kembali ke masa orde baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Saat itu, pemerintah berpendapat bahwa untuk menjaga stabilitas dan ketertiban sosial, perlu dibentuk badan keamanan yang dapat bekerja sama dengan aparat keamanan formal seperti polisi.

1. Era Orde Baru

Pada masa Orde Baru, Linmas dibentuk sebagai badan keamanan di tingkat desa dan kelurahan, yang bertanggung jawab memantau dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Anggotanya direkrut dan dilatih oleh otoritas setempat dan diberi tugas khusus, termasuk mengamankan acara resmi, menjaga ketertiban umum, dan berbagai kegiatan lain yang mendukung stabilitas masyarakat.

2. Peran saat ini

Setelah masa Reformasi tahun 1998, peran Lynmouth berubah seiring dengan perubahan paradigma pemerintahan. Meskipun Linmas masih merupakan lembaga formal di tingkat desa dan kelurahan, namun peran linmas lebih terfokus pada pemberdayaan masyarakat dan partisipasi dalam berbagai kegiatan pembangunan. Mereka tidak hanya memberikan keamanan fisik, tetapi juga terlibat dalam kegiatan sosial dan bencana.

3. Peran saat ini 

Peran dan susunan linmas di Indonesia diatur oleh beberapa ketentuan hukum, antara lain UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan, Keamanan, dan Integritas Daerah yang menjadi landasan hukum keberadaan linmas. Pemerintah juga dapat mengeluarkan kebijakan dan peraturan terkait linmas untuk mengatur lebih dekat tugas dan fungsi linmas

4. Pelatihan dan pengembangan

Anggota linmas biasanya menerima pelatihan dari otoritas lokal untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam melaksanakan tugasnya. Pelatihan tersebut mencakup aspek-aspek seperti penanganan ketidakamanan, pencegahan konflik, dan manajemen bencana. Lynmouth pada dasarnya adalah lembaga yang secara aktif berkontribusi terhadap ketahanan dan keamanan masyarakat di tingkat lokal. Sejarah dan perkembangannya mencerminkan perubahan konteks sosial dan politik di Indonesia dan upaya pemerintah untuk membangun stabilitas dan ketertiban di tingkat masyarakat yang lebih luas.

Keunggulan Linmas mencakup profesionalisme yang lebih baik, dukungan logistik dari pemerintah, dan kemampuan untuk menghadapi situasi yang lebih kompleks. Namun, sisi negatifnya adalah koneksi Anda dengan komunitas mungkin melemah karena proses rekrutmen yang lebih formal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun