Mohon tunggu...
niti negoro57
niti negoro57 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru Ndeso

Seneng ngulik sesuatu yang asing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyoroti Fenomena Dark Number dalam Kekerasan dan Ketidakadilan

3 Oktober 2023   09:07 Diperbarui: 3 Oktober 2023   11:12 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bullying  Terhadap Anak (Sumber: pexels.com/Mikhail Nilov )


Bullying sebagai salah satu bentuk kekerasan psikologis dan fisik, telah menjadi epidemi global yang mengancam keselamatan anak-anak, remaja,  bahkan orang dewasa. Namun, di balik statistik dan laporan resmi yang dihasilkan oleh berbagai organisasi, terdapat fenomena yang tidak begirtu terlihat namun tidak kalah mengkhawatirkannya. 

Fenomena Dark Number

Angka suram tersebut mencerminkan banyaknya peristiwa perundungan yang benar-benar terjadi namun tidak pernah dilaporkan atau tercatat dalam data resmi. Fenomena ini dilatarbelakangi oleh rasa takut, malu dan cemas yang  membuat korban enggan menceritakan pengalaman pahitnya. Dalam tulisan ini, kita akan melihat lebih  dalam dunia bullying, memahami mengapa Fenomena Dark Number begitu penting, dan mengapa diperlukan perubahan paradigma dalam cara kita mendekati masalah ini.

Bullying Dalam sorotan
Bullying bukanlah sebuah konflik sederhana antar anak di lingkungan sekolah. Hal tersebut merupakan bentuk ketidakadilan yang menimbulkan luka  mendalam di hati dan pikiran para korbannya. Bentuk-bentuk penindasan meliputi kekerasan verbal, tindakan fisik, pengucilan sosial, dan penindasan maya (cyberbullying) yang merupakan permasalahan umum di era digital. Namun,  kasus-kasus ini seringkali hanya menggores permukaan saja. Banyak korban yang takut untuk melapor, takut akan penindasan, dipermalukan lebih lanjut, atau bahkan  dituduh sebagai sumber masalah. 

Kesenjangan dalam data resmi
Fenomena Dark Number menciptakan kesenjangan yang signifikan antara realitas kehidupan sehari-hari dan statistik resmi yang tersedia. Seberapa sering kita mendengar kasus pelecehan yang terjadi di rumah, di lingkungan sekitar atau bahkan di tempat kerja namun tidak pernah tercatat dalam laporan resmi? Inilah arti dari Dark Number. Hal ini disebabkan oleh berbagai alasan, mulai dari ketakutan akan konsekuensi hingga kurangnya kesadaran tentang cara melaporkan kejadian-kejadian intimidasi.

Mengapa Dark Number itu penting? 

Dark Number adalah  fenomena yang menggambarkan kesenjangan besar dalam pemahaman kita tentang seberapa sering penindasan terjadi dan berapa banyak orang yang terkena dampaknya. Ketidakpastian ini menyulitkan pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk mengembangkan kebijakan yang efektif dan intervensi yang tepat. Dalam kasus perundungan, kurangnya pemahaman menyebabkan banyak orang berisiko besar menderita secara diam-diam, tanpa bantuan yang tepat.

Pendidikan dan kesadaran serta terangi jalan untuk perubahan
Untuk mengatasi fenomena Dark Number diperlukan pendekatan yang komprehensif. Pertama, lembaga pendidikan harus memastikan  lingkungan pembelajaran aman dan inklusif bagi semua siswa. Hal ini melibatkan pelatihan guru dan staf sekolah untuk mengidentifikasi tanda-tanda penindasan, memberikan dukungan kepada korban, dan menghukum berat pelanggar. Selain itu, kampanye kesadaran di sekolah dan  masyarakat harus meningkatkan kesadaran akan pentingnya melaporkan kasus intimidasi, memahami dampaknya, dan memberikan dukungan kepada korban.

Fenomena kelam bullying merupakan cerminan  ketidakadilan dalam kehidupan anak-anak dan remaja di seluruh dunia. Hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah atau pemerintah saja melainkan tanggung jawab kita bersama  sebagai masyarakat. Dengan memahami pentingnya melaporkan penindasan dan memberikan dukungan kepada korban, kita dapat memberantas angka suram ini. Mari kita ubah paradigma dan ciptakan dunia di mana setiap individu, tanpa memandang usia, jenis kelamin atau asal usul, dapat hidup tanpa rasa takut atau ketidakadilan. Ini adalah langkah awal menuju perubahan nyata dan komprehensif. Semoga goresan tulisan ini bermanfaat untuk anda semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun