Mohon tunggu...
Bonita Rausyni Kareem Nasution
Bonita Rausyni Kareem Nasution Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

anak Ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga 2013 =))

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya Indonesia Masa Lalu dengan Masa Kini

7 Januari 2014   23:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:02 15139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai teman-teman, apa yang muncul di fikiran kalian ketika mendengar kata “Budaya”? Segala sesuatu yang berbau “Tradisioanal”? atau segala sesuatu yang berbau “Klasik”? atau segala sesuatu yang berbau “mistik”? Perlu kalian ketahui, budaya itu bukanlah sesuatu yang berbau tradisional, klasik dan mistik, tetapi ada juga yang berbau modern. Ayo kita cari tahu bersama-sama, apa sih budaya itu.

Sebenarnya budaya adalah suatu kebiasaan atau tradisi yang banyak di ikuti dan sering dilakukan di dalam masyarakat. Seiring berjalannya waktu budaya suatu negara itu dapat berubah, bertambah atau menghilang selama-lamanya, itu tergantung oleh generasi penerusnya, mau dilestarikan atau di musnahkan. Tentu saja kita tidak mau budaya kita itu musnah.

Budaya dapat dibagi menjadi dua jenis. Ada budaya tradisional dan budaya modern. Budaya Tradisioanal adalah suatu kebiasaan yang diwariskan oleh nenek moyang kita kepada keturunannya secara turun temurun. Dengan kata lain, budaya tradisional sudah ada sejak sebelum kita diciptakan di dunia ini. Contohnya seperti tarian-tarian tradisioanal, musik tradisional, kesenian tradisional, alat musik tradisional dan masih banyak lagi yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu disini. Sedangkan budaya modern adalah suatu kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat pada zaman sekarang ini. Kebiasaan yang sering dilakukan oleh teman-teman disini akan membawa bekal untuk masa depan cucu-cucunya nanti kelak. Salah satu contoh budaya modern adalah dance, clubbing, dan lain-lain yang berhubungan dengan satanisme.

Negara Indonesia ini termasuk negara paling kaya akan budaya teman. Jadi kalian jangan meremehkan budaya Indonesia saat ini. Dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan atau negara maritim yang memiliki 13.000 pulau yang saling terpisah antara satu pulau dengan pulau lainnya. Dan hal itulah yang menyebabkan kebiasaan masyarakatnya berbeda antara satu sama lain, serta suatu tradisi setiap desa maupun kota itu berbeda-beda di antara satu pulau dengan pulau lainnya. Sehingga menimbulkan adanya kelompok masyarakat dengan tradisi khusus mengenalnya sebagai tanda pengenalnya atau yang biasa disebut “Suku”. Dengan adanya perbedaan-perbedaan suku inilah, teman-teman dapat melihat dari mana bangsa Indonesia mendapatkan keragaman budaya. Banyaknya budaya di Indonesia juga di dukung oleh maskot-maskot alamnya yang melimpah ruah, mulai dari hewan, mulai dari hewan, tumbuhan, bunga, bangunan, dan lain sebagainya. Sungguh besar nikmat-Nya yang telah melimpahkan begitu banyak tentang seni di kehidupan kita. Sebagai warga Indonesia hendaknya kita mensyukurinya dengan menjaga dan merawat serta melestarikan budaya kita, budaya Indonesia.

Tahukah teman-teman semua, menurut para ahli bumi pertiwi, dulunya Indonesia itu merupakan suatu bangsa yang maju. Hal itu dibuktikan dengan keberagaman budayanya. Dan sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia merupakan bangsa dengan kecerdasan sosial (local genius) yang dapat menerima budaya lain dengan cara menyaringnya. Mengambil apa yang mereka butuhkan tanpa menghilangkan budaya asli yang telah ada. Dan diharapkan kepada seluruh generasi penerus budaya, sifat tersebut tetap ada dan tertanam pada diri anak bangsa saat ini.

Jika sifat tersebut masih ada, lalu dimanakah perhatian kita sebagai warga Indonesia saat ini? Budaya Tradisional Indonesia di mata masyarakat luas saat ini lebih dianggap membosankan. Semakin lama budaya kita semakin tergeser atau tertindas dengan budaya barat yang terus menerus masuk bersamaan dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Mereka lebih memilih menghafalkan lirik lagu barat atau yang baru-baru saja adalah lagu jepang dan korea daripada belajar karawitan atau budaya tradisional lainnya. Tarian-tarian tradisionalpun kini berubah dan telah tergantikan dengan tarian tarian barat atau lebih sering disebut dance-dance terbaru. Pakaian-pakaian Indonesia yang tadinya tertutup—menutup aurat—kini sudah tergeser dengan mode-mode yang terus menerus berganti seiring berkembangnya zaman. Dan hal-hal yang berbau tradisionalpun kini hanya populer di kalangan orang tua atau orang-orang terdahulu. Jika hal ini terus menerus seperti ini tidak dapat dipungkiri jika budaya tradisional di Indonesia nantinya akan terus memudar atau musnah dengan berjalannya waktu, bahkan akan hilang dari peradabannya. Tapi tidak selamanya kita terkena penyakit budaya seperti yang telah kita bahas diatas tadi teman-teman. Selama kita bisa dan mampu menggunakan kecerdasan kita dengan mengambil unsur-unsur yang baik dengan tetap memperhatikan serta mentaati nilai dan tata aturan yang sudah ada.

Bagaimana teman-teman sudah paham dan mengerti tentang apa itu budaya dan cara menanggapinya? Jangan bingung teman-teman. Hidup ini adalah pilihan. Pilihan untuk mengikuti setiap kebiasaan saat ini atau tetap menyaring apa hal yang baru dan teman-teman terima dengan tetap memperhatikan aturan-aturan yang ada. Ingat teman-teman! Masa depan bangsa ini akan ditentukan oleh keputusan dan dilaksanakan dengan kebijaksanaan dari penerus bangsanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun