Cinta bunda sepanjang jalan untuk anaknya. Tugas seorang bunda tidak semudah bibir mengucap. Mulai dari matahari terbit hingga terbenam, tugas selalu setia menggelayut di pundak.
Pagi hari sebelum para penghuni rumah terbangun, bunda sudah menuju ke dapur membuat sarapan. Malam hari ketika penghuni rumah beristirahat, bunda masih berkutik dengan tugasnya agar tidak menumpuk esok hari.
Terkadang karena terlalu banyak tugas rumah tangga yang harus diselesaikan ia lupa untuk berdandan, merawat diri. Hanya berdaster yang sudah tipis dan hampir sobek. Sehingga tampilannya bagai barang antik yang tak terurus.
Tapi bunda kau tetap cantik di mata anak-anakmu. Senyum bunda harus terpancar dari raut wajah walau hati sedang tidak menentu. Senyum bunda juga merupakan lentera lagi rumah dan penghuninya. Senyum ikhlas itu menjadi pendorong semangat bagi anak dalam menyambut hari-hari.
Bunda segala yang engkau lakukan adalah ibadah yang tiada ternilai dan akan mendapat ganjaran dari Allah SWT. Semua yang bunda lakukan agar anak-anak dapat terurus dengan baik dan menjadi anak yang sehat, ceria, dan tercapai cita-citanya. Serta menjadi anak yang Sholeh dan Soleha, Aamiin...
Terima kasih bunda, engkau selalu abadi dalam hati dan sanubari anak-anakmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H