Tanggulangin, Industri Bernilai Historis Siap Sukses di Era Millenialis

“Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan” Gen Collin Powel

                Sedikit kutipan di atas menjadi sebuah refleksi dari arti kata sukses.  Sama dengan halnya dengan sebuah Industri yang jatuh bangun diterpa anginnya perubahan.  Perubahan yang menggoda setiap saat untuk menggulungkan tikar sang tuan. Bagai daun dan batang yang terhempas angin yang mengantar, tapi pohonnya tak kunjung tumbang. Begitu juga dengan sebuah aktivitas manusia yang memiliki tujuan besar takkan pernah hilang begitu saja. Ada suatu elemen yang menghidupkan yang ikut memotori suatu kesuksesan.

                Prolog di atas merupakan refleksi dari sebuah sentra Industri di Sidoarjo yang kaya dengan sumber historis dan nilai-nilai kehidupan. Pada tahun 60-an berdirilah IKM Tanggulangin yang merupakan cikal bakal sentra Industri Tas dan koper di Sidoarjo. IKM ini lahir dengan keringat tangan para tenaga lepas perusahaan koper di Surabaya. Dari keringat-keringat ini tak disangka memunculkan banyak pengrajin tas di kota tetangga Surabaya itu. Semakin hari para pengrajin berjamuran hingga menimbulkan satu rasa di hati yang menuntut mereka bersatu. Berdirilah Koperasi Industri Tas dan Koper (INTAKO) pada tahun 1975 sebagai jawaban dari sesuatu yang mengganjal di hati mereka. Mereka harus maju bersama di sentra yang sama. Ternyata INTAKO berhasil menggaet anggota-anggotanya menuju masa kejayaan berpuluh tahun hingga suatu saat badai menerpa INTAKO pada tahun 2000-an. Dalam terpaan badai yang merupakan krisis ekonomi pada saat itu, INTAKO tetap berdiri walau  badannya banyak terhantam. Setelah itu, IKM Tanggulangin mengalami kesurutan karena berbagai faktor lain menghantam. Lumpur lapindo adalah salah satunya. Namun semburan lumpur lapindo bukanlah yang membuat IKM Tanggulangin tenggelam kabarnya, melainkan penyebaran berita yang kurang tepat oleh media. Saat itu IKM Tanggulangin masih hidup walau banyak yang memilih gulung tikar. Kemudian serbuan lain menghantam kembali. Beredarnya produk cina ikut menyurutkan eksistensi produk Tanggulangin. Tetapi banyaknya hantaman yang menabrak ini, tidak menjadikan IKM Tanggulangin menyerah. Dari saat itu, para pengrajin dan pelaku IKM terus bertahan dan berjuang. Berjuang mempertahankan eksistensi IKM Tanggulangin yang tiada lain adalah sumber pendapatan dan harapan mereka. Rasa cinta dalam hati turut menguatkan perjuangan mereka. Tahun demi tahun para pelaku IKM dan pemerintah terus melakukan usaha jemput bola kepada masyarakat. Berharap masyarakat teringat kembali dan mengetahui bahwa IKM Tanggulangin tidak tenggelam oleh lumpur lapindo.

                Akhirnya perjuangan itu menampakkan hasil. Masyarakat mulai mengetahui kembali IKM Tanggulangin. Dan ternyata nilai perjuangan ini menjadi suatu keunggulan tersendiri bagi Tanggulangin. Sebuah perjuangan meraih kejayaan kembali. Perjuangan yang didasari semangat pantang menyerah yang mendarah daging dalam jiwa Para Pengrajin Tanggulangin. Terus belajar dari kegagalan menjadi makanan jiwa mereka sehari-hari. Dan elemen itu dialirkan melalui tangan mereka pada hasta karya berupa tas dan koper. Produk Tanggulangin yang sudah banyak diekspor ke luar negeri adalah buktinya. Dan jangan dulu anda bangga dengan membeli tas di luar negeri, karena banyak produk di sana yang berasal dari IKM Tanggulangin. Ayo bangga dengan produk negeri kita sendiri!

                Pada saat inilah momentum bangkitnya IKM Tanggulangin muncul. Kementrian Perindustrian menyadari besarnya potensi yang dimiliki Tanggulangin dan akhirnya mengajak IKM ini untuk kembali jaya. Berbagai revitalisasi dilakukan untuk meningkatkan citra IKM Tanggulangin di mata masyarakat dengan memodifikasi seluruh kawasan IKM Tanggulangin menjadi kawasan wisata. Revitalisasi itu di antaranya adalah revitalisasi fisik dan revitalisasi kelembagaan. Revitalisasi fisik ini mencakup dibangunnya taman budaya dan kuliner, Storyboard dan mural, Gapura Kampung Tanggulangin, kursi, taman tugu, pedestrian walk, pintu gerbang utama, workshop pengrajin, dan mode transportasi wisata. Bentuk revitalisasi segi fisik ini bertujuan memberikan fasilitas dan daya tarik masyarakat untuk berwisata di IKM Tanggulangin. Dan Revitalisasi kelembagaan merupakan revitalisasi fungsi INTAKO menjadi asosiasi bisnis modern sebagai jalan keberlanjutan bisnis di IKM Tanggulangin. Dan hasil akhir dari revitalisasi ini adalah terciptanya kawasan wisata industri 3 in 1. Yaitu terdapatnya tiga wisata dalam satu kawasan. Di antaranya adalah wisata belanja, wisata budaya dan wisata edukasi. Konsep wisata ini didesain mengikuti tren zaman millennial dan Revolusi Industri 4.0.  Masyarakat dapat berbelanja, mendapatkan edukasi industri pembuatan tas, sekaligus menonton pertunjukkan budaya secara bersamaan di sana.   Pada akhirnya, kesuksesan IKM Tanggulangin dalam mempertahankan eksistensinya sudah tercapai. Dan saat inilah kesuksesan IKM Tanggulangin dalam mengembalikan kejayaannya akan segera tercapai. Di sinilah kita harus ikut berperan. Ayo kita majukan bersama sentra milik kita, milik Indonesia. Mari kita berwisata di IKM Tanggulangin! Berpotret, belajar, dan berbelanja sebagai bentuk melestarikan aset negeri kita. Jangan lupa berbagi dengan teman dan mengajak mereka untuk berwisata ke sana. IKM Tanggulangin adalah aset kita yang berharga. Bukan hanya menghasilkan produk tas dan koper berkualitas Go Internasional tapi juga sebagai sumber nilai-nilai luhur perjuangan yang harus kita petik dan harus dilestarikan. Ayo kita dukung bersama suksesnya IKM Tanggulangin di kancah nasional maupun Internasional! Dan dengan berbekal rentetan perjuangan yang pernah dilalui dan revitalisasi besar-besaran saat ini, IKM Tanggulangin siap untuk sukses di era millenialis!

#RebrandingTanggulangin

Referensi: https://rebrandingtanggulangin.co.id/rebranding-tanggulangin/

https://bisnisukm.com/industri-tas-dan-koper-tanggulangin-tetap-eksis.html