Mohon tunggu...
Nita Sari
Nita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Geografi Universitas Lambung Mangkurat

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Potensi Wilayah Menggunakan Metode LQ SS di Kabupaten Kotabaru Tahun 2019

4 November 2024   17:22 Diperbarui: 4 November 2024   17:25 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Olah Data, 2024
Sumber: Olah Data, 2024

B. PERKEBUNAN

      Analisis potensi wilayah sektor perkebunan di Kabupaten Kotabaru menunjukkan adanya variasi tingkat potensi dari berbagai komoditas di kecamatan-kecamatan yang berbeda. Komoditas kelapa sawit memiliki potensi paling besar di Kecamatan Pulau Laut Tengah dan Kelumpung Tengah, yang dikategorikan sebagai "Andalan," menandakan bahwa wilayah ini mampu menghasilkan produksi kelapa sawit dengan nilai ekonomi yang tinggi. Kecamatan seperti Pulau Laut Tanjung Selayar, Pulau Laut Timur, Kelumpang Selatan, Kelumpang Hilir, Kelumpang Hulu, Hampang, Sungai Durian, dan Kelumpang Barat, dan Pamukan Selatan termasuk dalam kategori "Prospektif" untuk kelapa sawit, menunjukkan bahwa wilayah ini berpotensi berkembang lebih jauh jika didukung oleh kebijakan yang tepat, investasi, atau infrastruktur pertanian.

      Komoditas kelapa, meskipun sebagian besar masuk dalam kategori "Tertinggal," masih memiliki prospek yang baik di beberapa kecamatan seperti Pulau Laut Selatan, Pulau Laut Kepulauan, Pulau Sebuku, Pulau Laut Tengah, dan Kelumpang Tengah, yang digolongkan sebagai "Prospektif." Hal ini mengindikasikan bahwa wilayah-wilayah ini memiliki potensi untuk meningkatkan produksi kelapa jika diberikan perhatian dalam hal perbaikan teknik budidaya atau akses pasar yang lebih baik.

      Untuk komoditas karet, kategori "Prospektif" terlihat di beberapa kecamatan, termasuk Pulau Laut Barat, Pulau Laut Tanjung Selayar, Pulau Laut Selatan, Pulau Laut Timur, Pulau Sebuku, Pulau Laut Utara, Pulau Laut Tengah, Kelumpung Tengah, dan Kelumpung Utara. Kecamatan Pamukan Selatan bahkan tergolong "Andalan" untuk karet, yang berarti sektor ini cukup dominan dan memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal. Hal ini menunjukkan potensi pengembangan lebih lanjut di wilayah-wilayah tersebut, yang dapat mencakup upaya peningkatan produktivitas atau pengolahan hasil karet yang lebih optimal.

      Kopi, meskipun sebagian besar kecamatan berada dalam kategori "Tertinggal," memiliki potensi di kecamatan tertentu, seperti di Pulau Laut Timur, Pulau Sebuku, Pulau Laut Tengah, Hampang, Kelumpang Tengah, Kelumpang Barat, Kelumpang Utara, dan Pamukan Utara yang dikategorikan "Prospektif." Hal ini menunjukkan peluang untuk mengembangkan kopi sebagai komoditas bernilai di wilayah tersebut. Lada juga menunjukkan potensi yang serupa, terutama di Pulau Laut Tanjung Selayar, Pulau Sebuku, Pulau Laut Utara, Pulau Laut Tengah, Kelumpang Tengah, Barat, Utara, Hampang, dan Pamukan Utara yang juga dikategorikan sebagai "Prospektif". Namun komoditas lain seperti kakao, aren, cengkeh, kemiri, kapuk, dan kayu manis hampir seluruhnya tergolong "Tertinggal" di sebagian besar kecamatan, menunjukkan bahwa komoditas ini memerlukan dukungan ekstra, baik dari segi teknologi, manajemen pertanian, maupun akses pasar. Hal ini mencerminkan tantangan yang harus diatasi jika komoditas-komoditas ini ingin dikembangkan lebih jauh.

Sumber: Olah Data, 2024
Sumber: Olah Data, 2024

C. PETERNAKAN

      Kabupaten Kotabaru memiliki potensi peternakan yang beragam di berbagai kecamatannya. Pada sektor sapi potong  hampir seluruh kecamatannya menunjukkan prospek yang baik, yaitu prospektif. Untuk Sapi Perah hanya di Kecamatan Kelumpung Selatan dan Kelumpang Hilir saja yang menunjukkan prospektif untuk komoditasi ini, sementara sebagian besar kecamatan lainnya masih dalam kondisi "tertinggal". Untuk ternak kerbau, beberapa kecamatan seperti Pulau Laut Barat, Pulau Laut Tanjung Selayar, Pulau Laut Selatan, dan Kecamatan lainnya memiliki potensi "prospektif", menunjukkan peluang untuk pengembangan lebih lanjut. Komoditas kuda berstatus "tertinggal" di hampir semua kecamatan, kecuali beberapa yang menunjukkan peluang seperti di KecamatanPulau Laut Selatan dan Pulau Laut Utara. Ternak kambing dan babi juga berada dalam status "tertinggal" di banyak kecamatan, namun ada prospek di beberapa daerah seperti Sungai Durian dan Kelumpang Selatan. Sektor unggas, khususnya ayam kampung dan itik, menunjukkan potensi "prospektif" di banyak kecamatan sedangkan ayam petelur dan ayam pedaging umumnya masih tertinggal di sebagian besar kecamatan. Di sektor ternak kecil seperti kelinci, potensi pengembangan cukup menjanjikan di Kecamatan Pulau Laut Timur, Kelumpung Hulu, Pamukan Utara, dan Pamukan Barat. Dengan demikian, Kabupaten Kotabaru memiliki peluang untuk meningkatkan potensi peternakannya melalui pengembangan komoditas yang sudah prospektif serta mengatasi keterbatasan di daerah yang masih tertinggal.

Sumber: Olah Data, 2024
Sumber: Olah Data, 2024

D. PERIKANAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun