Mohon tunggu...
Nita Sari
Nita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Geografi Universitas Lambung Mangkurat

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Uji Kelayakan Pengembangan RSUD Muara Teweh Kalimantan Tengah

12 Oktober 2024   23:24 Diperbarui: 12 Oktober 2024   23:36 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

      Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh merupakan rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, yang berperan sebagai pusat rujukan kesehatan bagi wilayah sekitarnya. RSUD ini menjadi fasilitas kesehatan penting bagi masyarakat di kawasan pedalaman Kalimantan Tengah, termasuk bagi mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau. RSUD Muara Teweh memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif, meliputi layanan dokter umum, spesialis, dan subspesialis yang didukung dengan sarana dan prasarana medis yang memadai. 

Dalam perkembangannya, RSUD ini sedang melakukan berbagai pembenahan untuk memenuhi standar akreditasi rumah sakit yang ditetapkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Dengan layanan yang profesional, teknologi medis yang mutakhir, dan biaya yang terjangkau, RSUD ini berupaya menjawab kebutuhan kesehatan  masyarakat secara optimal. 

Studi Kelayakan Pengembangan RSUD Muara Teweh dimaksudkan untuk menilai kelayakan pengembangan rumah sakit ini agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi potensi dan tantangan dari berbagai aspek, seperti demografi, infrastruktur, dan SDM, serta memastikan bahwa pengembangan rumah sakit dapat dilakukan secara efektif, efisien, dan sesuai standar. Studi ini juga bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan yang sejalan dengan regulasi dan dapat menjamin layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.

1. Aspek Eksternal

a) Demografi

      Berdasarkan data hasil Proyeksi Penduduk Hasil Sensus Penduduk 2020 (pertengahan tahun/Juni), jumlah penduduk Barito Utara tahun 2023 sebanyak 160.605 jiwa. Dengan laju pertumbuhan penduduk 1,34% dan Rasio jenis kelamin sebesar 108, yang berarti jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada penduduk perempuan. Berdasarkan luas wilayah dibanding dengan jumlah penduduk yang ada, kepadatan penduduk Barito Utara tergolong jarang, dimana hanya ada sekitar 16 orang per/km2.

b) Geografi

      Secara geografis, RSUD Muara Teweh terletak di kota Muara Teweh, ibu kota Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah. Kota ini berada di tepi Sungai Barito, yang merupakan jalur transportasi utama di wilayah tersebut. Lokasi RSUD berada di dataran rendah, dengan akses yang terhubung ke jalan utama yang menghubungkan kota dan wilayah sekitarnya. Letaknya yang strategis di pusat kota memudahkan masyarakat sekitar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, meskipun beberapa daerah pedalaman mungkin memiliki akses yang lebih sulit karena kondisi geografis yang berbukit dan jarak yang jauh dari pusat kota.

c) Sosial Ekonomi

       Mata pencaharian utama penduduk Kabupaten Barito Utara, adalah di sektor pertambangan, perdagangan, perkebunan, serta layanan jasa dan juga pegawai Negeri/ Swasta. Keadaan sosial ekonomi masyarakat kabupaten barito utara ini dipengaruhi oleh berbagai sektor, baik itu dari usaha sendiri seperti warung, jasa penjahit dan ada pula yang hanya mengandalkan gaji dari tempat bekerja serta hasil dari pertanian masyarakat.

d) SKM Bidang Kesehatan

sippn.menpan.go.id
sippn.menpan.go.id

      Berdasarkan hasil SKM dan hasil survey kepuasan masyarakat, RSUD Muara Teweh untuk semester 1 tahun 2024 mendapatkan hasil yang baik yaitu 77,91 dan di semester III tahun 2024 naik menjadi 85,59. Hal ini menunjukaan mutu pelayanan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie termasuk dalam kategori baik.

2. Aspek Internal

a) Sarana dan Layanan Kesehatan

rsudmt.id
rsudmt.id

b) SDM/Teanaga Kesehatan 

sirs.kemkes.go.id
sirs.kemkes.go.id

c) Pola Penyakit

      RSUD Muara Teweh sebagai salah satu fasilitas kesehatan utama di Kabupaten Barito Utara, menyajikan data yang penting mengenai pola penyakit yang umum terjadi di daerah tersebut. Berdasarkan laporan tahunan dan data kesehatan yang tersedia, rumah sakit ini melaporkan bahwa penyakit seperti infeksi saluran pernapasan (ISPA) merupakan salah satu kondisi medis yang paling umum dirawat, terutama selama musim penghujan ketika risiko infeksi meningkat. Selain ISPA, penyakit seperti hipertensi dan diabetes mellitus juga sering ditemukan, mencerminkan prevalensi penyakit tidak menular yang berkaitan dengan pola hidup dan faktor genetik. Kemudian kasus gangguan pencernaan, sering dipicu oleh pola makan yang tidak sehat dan sanitasi yang kurang memadai, juga cukup umum di rumah sakit ini. Data ini mencerminkan pola kesehatan masyarakat yang menunjukkan perlunya program pencegahan dan edukasi kesehatan yang lebih baik. Dengan memahami pola penyakit yang ada, RSUD Muara Teweh berupaya mengimplementasikan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi beban penyakit yang ada.

d) Gambaran di dalam RSUD

rsudmt.id
rsudmt.id

3.  Analisis Permintaan

a) Lokasi 

      Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh merupakan rumah sakit yang terletak di Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, Muara Teweh. Rumah sakit ini berlokasi Jl. Yetro Sinseng No.2, Lanjas, Kec. Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah 73814. Sebagai pusat pelayanan kesehatan, lokasi rumah sakit ini sangat strategis karena berada di tengah kota dan mudah dijangkau dari segala arah penjuru kota.

b) Klasifikasi Rumah Sakit

     RSUD Muara Teweh diklasifikasikan sebagai Rumah Sakit Tipe C, dimana merupakan jenis rumah sakit yang menyediakan menyediakan layanan medis dasar dan beberapa spesialisasi dengan fasilitas yang lebih terbatas dibandingkan rumah sakit tipe A atau B. Sebagai tipe C, RSUD Muara Teweh berfungsi sebagai rumah sakit rujukan sekunder, menangani kasus-kasus medis umum dan penyakit yang tidak memerlukan intervensi tingkat lanjut. Rumah sakit ini melayani masyarakat dengan menyediakan perawatan rawat jalan dan rawat inap serta beberapa layanan spesialisasi, menjadikannya sebagai pusat kesehatan yang penting bagi komunitas lokal dan menjadi tempat rujukan untuk puskesmas dan rumah sakit tipe D di sekitarnya.

4. Evaluasi Ekonomi

Sumber: Olah Data,2024
Sumber: Olah Data,2024

Asumsi Dasar:

  • Investasi Awal: Rp 20.000.000.000
  • Biaya Operasional Tahunan: Rp 3.000.000.000
  • Pendapatan Tahunan: Rp 5.000.000.000
  • Tingkat Diskonto (Discount Rate) : 10%
  • Durasi Proyek: 10 tahun

Sumber: Olah Data,2024
Sumber: Olah Data,2024

Sumber: Olah Data,2024
Sumber: Olah Data,2024

Sumber: Olah Data,2024
Sumber: Olah Data,2024

      Berdasarkan tabel arus kas kumulatif dari RSUD Muara Teweh, terlihat bahwa pada awalnya, terdapat defisit arus kas bersih sebesar Rp20.000.000.000 di tahun pertama. Namun, seiring berjalannya waktu, nilai arus kas bersih secara bertahap membaik setiap tahun. Pada tahun ke-7, arus kas kumulatif mencapai Rp -2.277.374.277, yang berarti hampir mendekati titik impas. Jika dilihat dari tren arus kas bersih yang terus meningkat setiap tahunnya, RSUD Muara Teweh diproyeksikan akan mencapai titik balik modal (break even) pada tahun ke-8, di mana nilai arus kas kumulatif akan positif, menandakan bahwa semua biaya operasional telah tertutupi oleh pendapatan yang dihasilkan.

      Proses ini menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan untuk balik modal adalah sekitar 8 tahun. Hal ini didasarkan pada analisis arus kas kumulatif yang terus mendekati titik impas setelah tahun ke-7 dan diperkirakan akan menghasilkan surplus di tahun berikutnya.

KESIMPULAN

     Investasi awal sebesar Rp 20.000.000.000 dengan hasil perhitungan NPV selama 10 tahun yang menunjukkan nilai negatif sebesar Rp 3.951.381.086. Ini mengindikasikan bahwa proyek ini belum menghasilkan keuntungan finansial yang optimal, terutama karena periode pengembalian modal (Payback Period) membutuhkan waktu antara 7 hingga 8 tahun. Meskipun dari sisi bisnis proyek ini tidak terlalu menarik bagi investor swasta karena NPV yang negatif dan Payback Period yang cukup panjang, dari sisi manfaat sosial, pengembangan RSUD Muara Teweh sangat layak. Rumah sakit ini merupakan fasilitas kesehatan penting bagi masyarakat pedalaman Kalimantan Tengah, di mana peningkatan kualitas layanan dan aksesibilitas medis sangat dibutuhkan. Peningkatan fasilitas ini akan berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat lokal, yang mana sulit diakses oleh layanan kesehatan lain.

     RSUD ini juga telah mendapatkan tingkat kepuasan masyarakat yang tinggi, menunjukkan bahwa layanan kesehatan yang diberikan sangat diperlukan. Dengan dukungan finansial dari pemerintah atau hibah eksternal, pengembangan ini dapat berjalan meskipun ada tantangan dalam hal keuangan. Oleh karena itu, secara keseluruhan, proyek pengembangan RSUD Muara Teweh layak dilanjutkan, terutama jika fokusnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat lokal, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat jangka panjang yang signifikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun