Dengan menggunakan teknologi radar interferometri dapat dilakukan pemetaan tata ruang yaitu dengan melakukan kegiatan pengambilan data radar interferometri dalam bentuk lembar peta skala 1:50.000. Selain itu untuk melakukan kajian mengenai arah perkembangan suatu wilayah di perkotaan ada bermacam cara, salah satunya adalah menggunakan cara difusi ruang (spatial diffusion) terhadap perubahan penggunaan tanah, khususnya terhadap jenis penggunaan tanah permukiman dengan menggunakan data yang diperoleh dari citra satelit. Guna mengetahui arah perkembangan kota, khususnya permukiman yang berada di wilayah pinggiran kota, dapat dilakukan pemantauan perkembangan permukiman di wilayah ini dengan data penginderaan jauh berupa data SPOT Pankromatik. Data ini digunakan untuk mengetahui gambaran terakhir penggunaan tanah permukiman yang ada. Dengan data penginderaan jauh diharapkan perubahan penggunaan tanah dapat dimonitor arah perkembangannya agar selalu sesuai dengan yang diharapkan.
- Untuk Pemetaan Lahan Basah
   Citra Landsat ETM 7 yang diolah untuk mendapatkan klasifikasi tutupan lahan. Data raster ini selanjutnya diubah menjadi vektor. Dari pengolahan dengan menggunakan metode penginderaan jauh, diharapkan akan diperoleh informasi mengenai debit maksimum yang lebih akurat, baik dalam tampilan spasial maupun tabular. Salah satu kegunaan penginderaan jauh adalah menduga daerah rawan banjir. Untuk itu diperlukan suatu rumus hidrologi yang disesuaikan dengan kedua metode tersebut, yakni memenuhi kriteria sebagai data spasial. Penyebab banjir ada berbagai macam, diantaranya kerusakan dam, penyempitan saluran serta akibat pasang naik permukaan air laut. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa perubahan tata guna lahan juga menjadi penyebab, yakni dengan memperbesar limpasan permukaan atau surface run-off, karena berkurangnya tanaman sebagai reservoar air.Â
- Untuk Cuaca, Lingkungan dan Ekologi
  Untuk pemantauan cuaca dapat digunakan satelit NOAA, yang mempunyai orbit polar yang melintasi bumi melewati kutub utara dan kutub selatan, pada ketinggian antara 830 -- 870 km, dengan periode orbit 102 menit yang direkam sebanyak dua kali dalam satu hari dengan waktu yang berbeda -- beda. Selain itu juga dapat digunakan satelit altimetri Topex/Poseidon untuk menentukan zona upwelling, karena penentuan ini sangat menentukan peningkatan penangkapan ikan.
   Satelit SeaWiFS dapat memetakan kandungan dan sebaran klorofil perairan, satelit 64 NOAA AVHRR dapat memetakan suhu permukaan laut (sea surface temperature) dan satelit Topex/Poseidon dapat memetakan zona tempat terjadinya transport massa ke arah vertikal sebagai kompensasi aliran horisantal akibat adanya stress angin dengan mengamati geometrinya (topografi muka lautnya/sea surface topography=SST).
   Selain itu juga dapat digunakan satelit MODIS, dimana data-data ini dapat memahami tentang pengertian dari dinamika umum dan proses telaah permukaan daratan, lautan dan lapisan rendah atmosfer. Manfaat khususnya adalah untuk melihat bumi dengan bantuan pemahaman bumi yang berkaitan dengan sistemnya. Selain mengukur lautan secara simultan juga mengukur atmosfir, tanah dan es, tanah bervegetasi, karakter awan, profil temperatur, profil kelembaban, tutupan salju dan laut es atau iklim global. Sehingga diharapkan dampak terhadap manusia dari sistem bumi, prediksi perubahan dalam lingkungan bumi dapat dipahami.
- Untuk Kelautan dan Perikanan
   Topex/Poseidon adalah satelit penginderaan jauh altimetri dan merupakan salah satu yang didesain khusus untuk mengamati dinamika muka laut secara global. Selain itu juga dapat digunakan untuk menentukan zona upwelling, karena penentuan ini sangat menentukan peningkatan penangkapan ikan. Teknologi satelit penginderaan jauh sudah terbukti menjadi alat bantu yang lebih mengefisienkan pencarian lokasi ikan. Disamping itu juga ada Satelit SeaWiFS yang memetakan klorofil perairan dan satelit NOAA AVHRR yang memetakan suhu permukaan laut (sea surface temperature).  Selain itu juga dapat digunakan satelit MODIS yang mempunyai data lautan baru dan atmosfir yang sebelumnya belum ada dalam skala global, sehingga ini akan berlaku untuk masyarakat ilmu pengetahuan dan penelitian. Tiga katagori MODIS pada produk lautan yaitu warna laut (ocean color), temperatur permukaan laut (sea surface temperature) dan produksi primer laut (ocean primary production).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H