Mohon tunggu...
Nita Ramadhani
Nita Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa,hobi berenang

Perkenalkan nama saya nita ramadhani saya berasal dari kabupaten Bima dusun Sarita desa Punti kec. Soromandi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Teori psikososial Erik Erikson

21 Januari 2025   12:56 Diperbarui: 21 Januari 2025   12:56 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Teori perkembangan psikososial yang diusulkan oleh Erik Erikson merupakan salah satu kontribusi paling signifikan dalam bidang psikologi dan pendidikan. Erikson mengembangkan teorinya dalam konteks perkembangan manusia dari lahir hingga dewasa, mengidentifikasi delapan tahap perkembangan yang masing-masing memiliki tantangan dan krisis yang harus dihadapi individu. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang teori Erikson, setiap tahapnya, dan relevansinya dalam memahami perkembangan manusia.

Tahap-Tahap Perkembangan Erikson

Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan (0-1 tahun)

Pada tahap ini, bayi belajar untuk mempercayai dunia di sekitarnya melalui pengalaman dengan pengasuhnya. Jika kebutuhan dasar mereka terpenuhi, mereka akan mengembangkan rasa percaya. Sebaliknya, jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, mereka akan merasa tidak aman dan menciptakan ketidakpercayaan.

Otonomi vs. Malu dan Keraguan (1-3 tahun)

Anak kecil mulai mengeksplorasi lingkungan mereka dan belajar untuk mandiri. Ketika mereka didorong untuk melakukan hal-hal sendiri, mereka mengembangkan rasa otonomi. Namun, jika mereka terus-menerus dirend#### Teori Perkembangan Psikososial Erik Erikson

Erik Erikson adalah seorang psikolog perkembangan yang terkenal dengan teorinya tentang tahapan perkembangan psikososial manusia. Teori ini menjelaskan bagaimana individu berkembang dan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya sepanjang rentang kehidupan.

Erikson berpendapat bahwa setiap tahap perkembangan psikososial melibatkan suatu krisis psikososial yang harus diselesaikan oleh individu agar dapat mencapai perkembangan yang sehat. Krisis psikososial ini merupakan suatu konflik internal yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh individu pada tahap perkembangan tertentu.

Berikut adalah penjelasan mengenai delapan tahap perkembangan psikososial menurut Erikson:

Kepercayaan vs Ketidakpercayaan (0-2 tahun)

Pada tahap ini, bayi belajar untuk membentuk rasa kepercayaan dasar terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Jika bayi mendapatkan perawatan yang konsisten dan responsif dari pengasuhnya, maka ia akan mengembangkan rasa aman dan kepercayaan dasar.

Jika bayi tidak mendapatkan perawatan yang memadai, maka ia akan mengembangkan rasa ketidakpercayaan terhadap lingkungan.

Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu (2-3 tahun)

Pada tahap ini, anak-anak belajar untuk mengembangkan rasa otonomi dan kontrol diri. Mereka mulai belajar untuk melakukan aktivitas sendiri, seperti makan, berpakaian, dan mengeksplorasi lingkungan.

Jika anak-anak tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan kemandirian, maka mereka akan mengembangkan rasa malu dan ragu-ragu.

Inisiatif vs Rasa Bersalah (3-6 tahun)

Pada tahap ini, anak-anak belajar untuk mengambil inisiatif dan memulai aktivitas-aktivitas baru. Mereka mulai mengembangkan rasa tanggung jawab dan tujuan hidup.

Jika anak-anak terlalu sering dilarang atau dikritik, maka mereka akan mengembangkan rasa bersalah yang berlebihan.

Ketekunan vs Inferioritas (6-12 tahun)

Pada tahap ini, anak-anak belajar untuk mengembangkan rasa ketekunan dan kompetensi dalam berbagai aktivitas, seperti sekolah, hobi, dan interaksi sosial.

Jika anak-anak tidak mendapatkan dukungan dan penghargaan yang memadai, maka mereka akan mengembangkan rasa inferioritas dan kurang percaya diri.

Identitas vs Kebingungan Peran (12-18 tahun)

Pada tahap ini, remaja berjuang untuk mengembangkan rasa identitas diri yang kuat. Mereka berusaha untuk menemukan siapa diri mereka sebenarnya dan bagaimana mereka ingin hidup.

Jika remaja tidak berhasil mengembangkan identitas diri yang jelas, maka mereka akan mengalami kebingungan peran dan kesulitan dalam mengambil keputusan.

Keintiman vs Isolasi (18-40 tahun)

Pada tahap ini, orang dewasa muda belajar untuk membina hubungan intim dan berkomitmen dengan orang lain, seperti pasangan, teman, dan keluarga.

Jika orang dewasa muda tidak berhasil mengembangkan keintiman, maka mereka akan cenderung mengalami isolasi dan kesepian.

Pada tahap ini, 

Integritas vs Keputusasaan (65 tahun ke atas)

Pada tahap ini, orang tua belajar untuk menerima dan menghargai kehidupan mereka secara utuh, termasuk keberhasilan dan kegagalan yang telah dialami.

Jika orang tua tidak berhasil mencapai integritas diri, maka mereka akan cenderung mengalami perasaan keputusasaan dan penyesalan atas apa yang telah terjadi dalam hidup mereka.

Teori perkembangan psikososial Erikson menekankan pentingnya interaksi antara individu dengan lingkungan sosialnya dalam membentuk perkembangan kepribadian. Setiap tahap perkembangan melibatkan konflik internal yang harus diselesaikan agar individu dapat mencapai perkembangan yang sehat dan optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun