Mohon tunggu...
Nita Ramadhani
Nita Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa,hobi berenang

Perkenalkan nama saya nita ramadhani saya berasal dari kabupaten Bima dusun Sarita desa Punti kec. Soromandi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Perkembangan Sosial oleh Lev Vygotsky dan Jean Peaget

28 Oktober 2024   08:36 Diperbarui: 28 Oktober 2024   08:38 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lev Vygotsky: Pengaruh Sosial dan Budaya

Sementara Piaget fokus pada perkembangan individu, Lev Vygotsky menekankan bahwa perkembangan kognitif tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial dan budaya. Ia mengemukakan bahwa interaksi sosial adalah kunci untuk pembelajaran dan perkembangan. Salah satu konsep utama dalam teorinya adalah "Zona Perkembangan Proksimal" (ZPD), yang menggambarkan jarak antara kemampuan yang dimiliki anak saat ini dan kemampuan yang dapat dicapai dengan bantuan orang lain.

Vygotsky berargumen bahwa anak-anak belajar lebih efektif ketika mereka mendapatkan dukungan dari orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mahir. Proses ini dikenal sebagai "scaffolding," di mana pendukung memberikan bantuan yang diperlukan untuk membantu anak mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi.

Bahasa juga memainkan peran penting dalam teori Vygotsky. Ia percaya bahwa melalui bahasa, anak-anak tidak hanya berkomunikasi tetapi juga membangun pemahaman mereka tentang dunia. Interaksi verbal dengan orang dewasa membantu anak menginternalisasi pengetahuan dan keterampilan baru. Dengan demikian, anak-anak belajar tidak hanya dari pengalaman pribadi, tetapi juga dari pengalaman sosial yang mereka alami.

Perbandingan dan Integrasi

Perbedaan mendasar antara Piaget dan Vygotsky terletak pada pendekatan mereka terhadap perkembangan. Piaget lebih menekankan proses individual, sementara Vygotsky lebih mengedepankan konteks sosial dan budaya. Namun, keduanya setuju bahwa anak-anak adalah pelajar aktif yang terlibat dalam proses belajar.

Piaget mengembangkan teori Perkembangan Kognitif yang berfokus pada bagaimana anak-anak bergerak melalui tahap-tahap perkembangan. Tahap-tahap ini menggambarkan bagaimana anak-anak berkembang berdasarkan pengetahuan yang akan mereka peroleh berdasarkan pengalaman dan tingkat kedewasaan mereka. Piaget mengasumsikan beberapa hal tentang proses belajar anak-anak.

Memperoleh pengetahuan merupakan proses yang berkelanjutan.

Anak-anak akan membangun ide-ide mereka sendiri berdasarkan pengetahuan yang telah mereka miliki yang dapat mereka kembangkan. Anak-anak menggunakan skema .

Anak-anak memperoleh dan menemukan pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan. Anak-anak adalah pembelajar aktif yang belajar melalui praktik.

Pengetahuan dan perkembangan anak terjadi secara bertahap.

Empat tingkatan dalam teori Perkembangan Kognitif Piaget yang dilalui anak-anak adalah:

- Tahap Sensorimotor , dari lahir sampai usia 2 tahun

Bayi mengembangkan pengetahuan melalui interaksi indra, sentuhan, dan gerakan.

- Bayi mengembangkan konsep permanensi objek sekitar usia delapan bulan. Konsep ini adalah pengetahuan bahwa objek tetap ada bahkan saat objek tersebut tidak lagi terlihat oleh bayi.

- Tahap Praoperasional , dari usia 2 tahun sampai 7 tahun

Anak-anak mulai menggunakan bahasa, simbol, dan gambar untuk menggambarkan objek atau orang. Tahap ini merupakan tahap berpikir simbolik.

- Anak-anak pada tahap praoperasional cenderung hanya berpikir dari sudut pandang mereka sendiri. Sulit untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Mereka egosentris .

Anak-anak pada tahap ini merupakan pemikir yang lebih konkret dan mungkin mengalami kesulitan dalam hal humor, penalaran, atau gagasan abstrak.

Tahap Operasional Konkret , dari usia 7 tahun sampai 11 tahun

Kuis Kursus Hanya Video972 ribu tayangan

Bandingkan dan Bedakan Piaget dan Vygotsky

Piaget dan Vygotsky adalah psikolog yang merancang teori-teori ini pada awal tahun 1900-an. Teori Perkembangan Kognitif Piaget menyatakan bahwa anak-anak adalah pembelajar aktif dan membangun pembelajaran mereka sendiri. Ia berteori bahwa tahap-tahap perkembangan bersifat universal bagi semua anak. Piaget, yang lahir di Swiss, menikah dan pindah ke Prancis, di mana ia memiliki tiga orang anak. Ketiga anak inilah yang ia pelajari dan kembangkan teorinya.

Vygotsky adalah seorang psikolog dari Rusia. Ia berteori bahwa interaksi sosial merupakan inti dari pembelajaran dan perkembangan. Vygotsky percaya bahwa perkembangan bergantung pada perangkat dan norma budaya anak, sehingga perkembangan antarbudaya akan berbeda.

Kesamaan

Beberapa kesamaan antara Piaget dan Vygotsky adalah bahwa keduanya percaya bahwa anak-anak adalah pembelajar aktif dalam perkembangan mereka sendiri. Keduanya juga percaya bahwa perkembangan pada pembelajar akan menurun seiring bertambahnya usia mereka. Piaget dan Vygotsky sama-sama percaya bahwa pembicaraan egosentris memainkan peran dalam perkembangan kognitif, tetapi dengan cara yang berbeda. Pembicaraan egosentris adalah ketika seorang anak berbicara kepada dirinya sendiri saat bermain, berinteraksi dengan lingkungannya, atau terlibat dalam suatu kegiatan. Keduanya juga percaya bahwa konflik dalam pembelajaran dapat memperparah perkembangan, yang disebut sebagai konflik kognitif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun