Mohon tunggu...
Nita Puspita
Nita Puspita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Write your imagination

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Dalam Pandangan Remaja Citayam Fashion Week

27 Juli 2022   11:31 Diperbarui: 27 Juli 2022   11:42 1744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang anda pikirkan ketika mendengar dua kata: Remaja dan Pendidikan? Saya yakin pasti banyak sekali definisi, perspektif, dan juga pendapat anda tentang hal tersebut.

Dalam suatu periode, masa perkembangan remaja merupakan fokus yang sangat menarik untuk dikaji lebih dalam. Karena saat fase remaja ini terjadi, manusia mengalami banyak perubahan, khususnya dalam masa penyesuaian diri dengan lingkungannya, etika, penampilan, serta pencarian jati dirinya.

Akhir-akhir ini fenomena "Citayam Fashion Week" terus menjadi pusat perhatian publik. Dari kalangan remaja, artis, bahkan pejabat pun ikut serta meramaikan hal tersebut. Ternyata kemunculan fenomena ini bermula dari sekumpulan remaja tongkrongan Citayam, Depok, khususnya daerah Dukuh Atas, Sudirman.

Dibalik kreatifnya remaja-remaja Citayam tersebut dalam menampilkan sebuah fashion, banyak yang belum mengetahui bagaimana latar belakang pendidikan serta prestasinya di sekolah. Tak jarang dari mereka bahkan tidak memiliki tujuan terhadap kehidupan di masa depannya.  

Sebagai seorang mahasiswa pendidikan, tentunya terdapat banyak kekhawatiran terhadap remaja yang cuek akan pendidikan dan masa depannya. Kerjasama antara orang tua, guru, dan anak tersebut pun menjadi peran penting dalam pembentukan tujuan kehidupannya di masa yang akan datang. Dan tentunya hal ini harus dimaklumi, karena anak remaja masih dalam fase pencarian jati diri.

Citayam Fashion Week merupakan ajang kreativitas komunitas anak muda untuk menampilkan sebuah fashion yang sederhana, menambah relasi pertemanan, dan juga ajang pencarian jati diri. Tentunya media sosial menjadi hal penting dalam proses ramainya fenomena ini.

Melihat ramainya tanggapan dalam fenomena ini, membuat beberapa orang dari kalangan pejabat pun ikut mendukung. Diantaranya yaitu Bapak Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia) yang juga tertarik dengan kekreatifan remaja tersebut. Ketertarikannya terhadap fenomena ini bahkan berniat untuk memberikan beasiswa kepada mereka, diantaranya yaitu Jeje dan Roy. Mereka merupakan idola baru Citayam Fashion Week yang masih menjadi perbincangan hangat hingga saat ini.

Lalu bagaimana tanggapan mereka terhadap beasiswa yang diberikan? Dibalik banyaknya yang menginginkan tawaran beasiswa tersebut, berbeda dengan Roy yang sempat menolak tawaran niat baik sang Menteri. Kala itu bukan pendidikan yang Roy inginkan, melainkan ingin fokus kepada bidangnya yang sekarang yaitu bikin video konten. Karena dengan membuat konten, Roy merasa dapat menguntungkan dan membantu keluarganya untuk menyambung kehidupannya.

Salah satu yang menginginkan beasiswa tersebut tak lain yaitu Jeje. Dengan viralnya ia saat ini, menurutnya hal tersebut saja tidak cukup. Tentunya pendidikan berkualitas pun dibutuhkan agar popularitasnya bisa terus dipertahankan. Bapak Sandiaga Uno pun merespon tanggapan Jeje tersebut dengan baik. Disampaikan lewat unggahan di akun Instagramnya pada Sabtu (23/7/2022).

"Saya sangat yakin bahwa pendidikan yang berkualitas dapat mengubah masa depan suatu bangsa! Terima kasih untuk Jeje yang memiliki pandangan jauh kedepan dalam hal pendidikan." Cuit Sandiaga Uno.

Banyak hal yang dapat kita telaah lebih dalam dari fenomena Citayam Fashion Week. Memang passion pendidikan bisa kita dapatkan dimana pun, tidak terkait ruang, waktu, dan usia. Namun beberapa dari mereka menganggap pendidikan kurang begitu penting, karena lebih mementingkan kepopulerannya yang sesaat ini.

Tentunya pemikiran semacam ini harus diusut tuntas dan segera dicari solusi tepatnya. Sebab anak-anak kreatif inilah yang nantinya akan menjadi aset negara penerus bangsa. Dan apabila penerus bangsanya tidak mempunyai pendidikan yang berkualitas dan layak, maka bagaimana nasib bangsa ini?

Sebenarnya fenomena ini menjadi warning bagi keluarga dan juga para lembaga pendidikan. Jika peran guru, orang tua, dan lingkungan masyaraka berjalan sebagaimana mestinya maka tidaklah sulit dalam mewujudkan nilai-nilai pendidikan karakter yang kita ajarkan kepada anak didik kita. Kerjasama dan sistem yang baik menjadikan semuanya mudah dalam proses mencerdaskan manusia yang berkarakter dan berakhlak mulia, dan nantinya tujuan pendidikan pun terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun