Sumpah Pemuda

Sumpah pemuda adalah ikrar kebangsaan yang di dapatkan dari hasil kongres pemuda kedua yang di laksanakan di Jakarta pada 27-28 Oktober 1928. Kongres itu digagas oleh pelajar pelajar Indonesia (PPPI). Yakni sebuah organisasi para pemuda yang beranggotakan para pelajar dari seluruh Indonesia. 

Kongres itu bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia.

Sebelum mengadakan kongres tersebut para pemuda Indonesia tersebut mengadakan pertemuan terlebih dahulu pada tanggal 18 mei 1982 dan pada tanggal 12 agustus 1982. Didalam rapat itu mereka membahas beberapa hal terkait pembentukan panitia, susunan acara, waktu, tempat dan biaya.

Pada pertemuan tersebut menyepakati pembentukan kepanitiaan kongres dengan susunan : 

Ketua : Sugondo Djojopuspito (PPPI)

Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (jong java)

Sekretaris : Muhammad Yamin ( Jong Sumatranen Bond)

Bendahara : Amir Syarifudin ( Jong Bataks Bond) 

Pembantu I : Johan Mahmud Tjaja ( Jong Islamieten Bond)

Pembantu II : R. Katja Soengkana ( Pemoeda Indonesia)

Pembantu III : R.C.L Sondoek ( Jong Celebes) 

Pembantu IV : Johannes Leimena ( Jong Ambon)

Pembantu V : Mohammad Rochjani Su'ud ( Pemoeda Kaoem Betawi)

Kongres Pemuda Pertama di adakan di Batavia 

(sekarang Jakarta). Kongres itu tidak menghasilkan keputusan resmi apapun tetapi pada kongres itu menyatakan sebuah gagasan Indonesia yang bersatu. 

Kongres Pemuda kedua di laksanakan pada bulan Oktober 1928 yang diadakan di 3 lokasi berbeda.

Sidang pertama di lakukan pada tanggal 27 Oktober 1982 di Gedung Khatholieke Jongenlingen

Sidang kedua di lakukan di gedung Oost Java Bioscoop yang membahas tentang isu isu pendidikan

Sidang ketiga yaitu terakhir di adakan di rumah milik Sie Kong Lian di Jalan Kramat jaya No. 106 pada tanggal 28 Oktober 

Kongres Pemuda di tutup dengan Pembicaraan Ikrar Sumpah Pemuda

 PERTAMA : KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU, BERTUMPAH DARAH YANG SATU, TANAH INDONESIA 

KEDUA : KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU, BERBANGSA YANG SATU, BANGSA INDONESIA 

KETIGA : KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA, MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA