Mohon tunggu...
Putu Nita Kusuma
Putu Nita Kusuma Mohon Tunggu... Guru - As a Teacher

Saya Putu Nita Kusuma. Hobi membaca dan membuat kreasi dari titik dan garis. Saya belajar memaknai segala sesuatu yang terjadi dalam hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Teori Lewis, Teori VSEPR, dan Teori Hibridisasi

8 Juli 2024   19:07 Diperbarui: 8 Juli 2024   19:10 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teori Lewis

Struktur Lewis adalah penggambaran distribusi elektron dalam suatu struktur molekul dengan menggunakan tanda elektron. Tanda elektron yang digunakan, biasanya berupa tanda titik (.) dan tanda silang (x), sehingga teori Lewis ini sering juga disebut sebagai teori dot-cross Lewis.

Ketika atom karbon (C) berikatan dengan atom hidrogen (H) makan setiap atom C mampu mengikat 4 atom H membentuk CH4. Setiap elektron dari atom H akan berikatan dengan satu elektron dari atom C, sehingga antara C dengan H terdapat satu pasang elektron ikatan (PEI). Dalam atom C terdapat empat elektron yang tidak berpasangan sehingga untuk memenuhi kaidah oktet diperlukan empat atom H.

www.ruangguru.com
www.ruangguru.com

Setelah berikatan akan didapatkan 4 pasang elektron ikatan bersama antara atom C dan H, sehingga didapatkan struktur Lewis antara C dan H menjadi seperti berikut:

www.ruangguru.com
www.ruangguru.com
Perhatikan pada setiap atom H yang dilingkari, terdapat dua elektron (duplet) dan pada atom C yang dilingkari terdapat delapan elektron (oktet). Tanda titik (.) dan tanda silang (x) hanya notasi yang digunakan untuk membedakan elektron yang berasal dari atom C dengan elektron yang berasal dari atom H.

Kemudian, satu pasang elektron ikatan (PEI) dapat diganti dengan sebuah garis atau lengan ikatan. Dalam CH4 terdapat empat pasang elektron ikatan, sehingga terdapat 4 garis atau lengan ikatan, bisa dilihat pada gambar berikut:

www.ruangguru.com
www.ruangguru.com

Muatan Formal

Muatan formal (atau disebut juga muatan resmi) adalah suatu perhitungan yang dapat digunakan pada struktur Lewis untuk menentukan muatan dari atom–atom yang membentuk suatu ikatan ionik maupun ikatan kovalen. Muatan formal merupakan jumlah elektron valensi dalam atom bebasnya dikurangi dengan jumlah elektron yang dimiliki oleh atom tersebut dalam sruktur Lewisnya. Untuk menentukan jumlah elektron atom dalam struktur Lewisnya dapat digunakan aturan sebagai berikut:

  • Semua elektron non-ikatan dalam atom dinyatakan sebagai milik atom tersebut
  • Membagi ikatan antara atom tersebut dengan atom lain dan menyatakan bahwa separuh elektron ikatannya sebagai milik atom tersebut

Muatan formal dapat digunakan dalam menentukan struktur yang stabil dari suatu ikatan. Bila ada beberapa kemungkinan struktur Lewis yang dapat dibuat, maka struktur dengan muatan formal terkecil dan paling stabil yang dipilih.

Kadang-kadang terdapat lebih dari satu struktur Lewis yang mungkin untuk spesi tertentu. Pada kasus seperti ini, muatan formal dapat membantu untuk memilih struktur Lewis yang lebih disukai. Petunjuk penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Pada Molekul Netral, strukutur Lewis tanpa muatan formal lebih disukai daripada struktur yang memiliki muatan formal
  • Struktur Lewis dengan muatan formal yang besar (2+, 3+, dan/atau 2-, 3-, dst) kurang disukai daripada struktur dengan muatan formal yang kecil
  • Untuk struktur Lewis dengan distribusi muatan ormal yang serupa, struktur yang muatan negatifnya berada pada atom yang lebih elektronegatif lebih disukai.

Teori VSEPR

Teori VSEPR mulai diperkenalkan oleh Nevil’s dan Herbert P pada tahun 1940 dan dikembangkan oleh Ronald G dan R. Nyholm. Teori ini memungkinkan untuk digunakan meramal pengaturan atom- atom yang beriktan kovalen dalam suatu molekul poliatomik.

Pasangan elektron cenderung untuk meminimalkan gaya tolak menolak bentuk geometri ideal yaitu pada : 

  • Bilangan koordinasi 2 berbentuk Linier 
  • Bilangan koordinsi 3 berbentuk segitiga planar 
  • Bilangan koordinasi 4 berbentuk tetrahedral iv
  • Bilangan koordinasi 5 berbentuk trigonal bipiramidal 
  • Bilangan koordiansi 6 berbentuk octahedral

Teori Hibridisasi

Hibridisasi adalah pencampuran orbital-orbital atom untuk membentuk orbital baru dengan tingkat energi yang sama di antara orbital-orbital yang dicampurkan. Orbital hasil pencampuran tersebut dinamakan orbital hibrida.

Adapun pengertian hibridisasi menurut ahli salah satunya dijelaskan oleh Mario Raimondi, ia mengatakan bahwa hibridisasi adalah konsep pengenalan terkait bersatunya orbital-orbital atom supaya membentuk orbital hibrida baru dengan kesesuaian kualitatif dalam sifat ikatan atom. Tujuan hibridisasi molekul ini adalah untuk mencapai keadaan stabil dengan cara promosi elektron, selain itu hibridisasi orbital juga berguna untuk menjelaskan struktur molekuler ketika teori ikatan valensi gagal untuk dijelaskan.

Dalam teori hibridisasi ada 5 bentuk molekul yang bisa diketahui melalui keberadaan orbital hibrida yaitu orbital yang bentuknya linear, trigonal planar, tetrahedral, segitiga bipiramida, dan oktahedral.

Berikut bentuk-bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi :

www.zenius.net
www.zenius.net

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun