Penemuan ioniq liquid atau cairan ionik dilakukan oleh Paul Walden pada tahun 1914. Cairan Ionik (ILs) adalah garam dalam keadaan cair. Dalam beberapa konteks, istilah ini dibatasi pada garam yang titik lelehnya berada dibawah suhu tertentu seperti 100C. Jika pada suhu kamar berbentuk cair, kita menyebutnya cairan ionik suhu kamar (RTIL). Cairan ionik merupakan cairan yang terdiri dari ion kation organik dan anion poliatomik organik atau anorganik. Karena terdapat banyak kation dan anion yang diketahui dan potensial, potensi jumlah cairan ionik dibandingkan dengan pelarut organik sangatlah besar. Umumnya senyawa ionik berbentuk padat pada suhu kamar karena gaya tarik elektrostatik yang kuat antara kation dan anion dalam kisi kristal, tetapi cairan ionik berbentuk cair pada suhu kamar karena adanya asimetri pada senyawa yang mengurangi energi kisi struktur kristal dan karena titik leleh garamnya. Berbeda dengan pelarut tradisional, biasanya senyawa organik yang mudah menguap (VOC), pelarut ionik tidak mengeluarkan polutan lingkungan ke atmosfer cairan ionik dapat dicirikan oleh titik leleh yang rendah, tekanan uap rendah, tidak mudah terbakar, stabilitas tinggi, dan dapat didaur ulang.
Sifat Cairan Ionik Â
- Cairan ionik multikomponen dapat dibentuk dengan mencampurkan garam cair dengan garam anorganik.
- Daya larut, hidrofobisitas, viskositas, densitas, dll. dapat disesuaikan atau disetel agar sesuai dengan aplikasi tertentu.Â
- Ion-ion dalam cairan ionik disatukan oleh gaya koloid dan dengan demikian memberikan tekanan uap mendekati nol di atas permukaan cairan. Jadi, cairan ionik tidak mengeluarkan VOC yang berpotensi berbahaya selama pengangkutan, penanganan, dan penggunaannya.
- Cairan ionik tidak teroksidasi sehingga tidak mudah terbakar dan tidak mudah meledak.Â
- Kecepatan reaksi meningkat dalam cairan ionik karena karakter ioniknya.
- Cairan ionik dapat disimpan tanpa penguraian untuk waktu yang lama.Â
- Cairan ionik tidak membentuk ikatan koordinat dengan kompleks logam.Â
- Cairan ionik stabil pada kisaran suhu yang luas.Â
- Bagian kationik organik yang besar dan bagian anionik anorganik yang lebih kecil membuatnya mampu melarutkan bahan organik dan anorganik.
Keuntungan Cairan IonikÂ
Cairan Ionik memiliki sifat yang sangat baik sebagai media reaksi untuk reaksi kimia, umumnya mudah melarutkan hampir kebanyakan senyawa organik maupun anorganik yang umum digunakan dalam proses produksi material. Selain itu, cairan Ionik tidak mudah menguap, tidak mudah terbakar, memiliki toksisitas rendah dan kelarutan yang baik untuk banyak bahan organik dan anorganik.
Referensi:
Kurnia, K.A. (2019). Ionic Liquid: Senyawa Kimia Hijau yang Baru. Tersedia dalam https://fpk.unair.ac.id/ionic-liquid-senyawa-kimia-hijau-yang-baru/.Â
Sumartini. (2016). Biopestisida untuk Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Iptek Tanaman Pangan. 11(2). 159 - 166.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H