Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anka Satria - Sebuah Catatan

12 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 12 Januari 2025   10:00 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meja bulat coklat terbuat dari kayu mahoni itu menjadi fokus pandangan Andana. Pandangannya tertuju pada sebuah buku tebal dengan cover logo tongkat Asklepios. Buku itu terletak dekat dengan kacamata baca Anka Satria.

Andana mengambil buku tebal itu. Kakinya melangkah menuju salah satu kursi yang terletak tak jauh dari meja mahoni. Andana duduk kemudian mulai membuka lembar-lembar buku tersebut.

....

Indonesia negara kaya, melimpah sumber daya, semua bahkan tersedia, namun demikian justru itu bisa melenakan. Tanpa pengelolaan dan tanpa mengasah kompetensi dan keterampilan untuk mengelolanya justru itu menjadi sebuah senjata makan tuan.

Rempah-rempah nusantara menjadi dupa harum yang membuat orang 'di luar sana' tergiur untuk menguasai. Banyak negara 'iri' dan kemudian mencari bahkan menginvasi. Keramahan dan gotong-royong nusantara terkadang menjadi santapan buas orang-orang rakus yang haus kuasa. Diperdaya!

Belum lagi orang-orang 'dalam' yang menjadi penjajah bergaya baru. Menginvasi bangsanya sendiri demi kemakmuran perut sendiri.

....

Andana melihat jam dinding di balik tirai. Jarum pendeknya menunjuk di angka tiga, tetapi Andana masih ingin terus membaca lembar berikutnya. Buku itu masih terbuka di atas meja mahoni.

....

Aku bukan siapapun yang bisa memberikan pengaruh besar. Seperti hari ini, ada seorang warga datang kepadaku dan menceritakan bahwa dia tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah, tetapi tetangganya yang lebih mampu justru mendapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun