Demikian juga dengan trend "No Buy Challenge 2025". Haruslah lahir dari kesadaran diri penuh dan juga dilakukan terus-menerus hingga akhirnya menjadi sebuah kebiasaan baru yang mengubah.
Mengubah paradigma berpikir tidak mudah, ini perlu proses juga. Momentum ini menjadi sebuah awalan yang baik untuk terus mengevaluasi diri.
Carol S Dweck dalam bukunya juga yang berjudul "Mindset", menuliskan konsep berpikir tumbuh & pengendalian diri atas perubahan menjadi kunci utama untuk mengubah paradigma berpikir.Â
Mengubah gaya hidup membutuhkan strategi dan perencanaan (bukan hanya sekadar ikutan trend), kemudian diikuti oleh pengendalian diri atas keinginan.Â
Otonomi menjadi sebuah hal penting. Meminimalisir keinginan untuk sama dengan yang lain (realistis), mengukur kemampuan. Tidak takut dianggap berbeda karena kenyataannya memang belum mampu. Indikator-indikator ini menjadi sebuah rambu-rambu untuk bisa memutuskan strategi seputar finansial kita di tahun baru ini.
Memang tidak mudah, apalagi jika sesuatu yang orang lain anggap sebagai barang mewah tetapi buat diri kita adalah sesuatu yang dibutuhkan atau sebaliknya.
Menelisik dan terus memahami mana keinginan dan kebutuhan atau mana yang penting dan tidak menjadi sebuah tolok ukur penting dalam merencanakan keuangan kita.
"No Buy Challenge 2025" semoga bisa menjadi gerakan yang berkelanjutan (bukan hanya untuk masyarakat pada umumnya tetapi juga pejabat elit yang telah terbiasa menikmati kemewahan, mereka harus menjadi contoh!) di tahun-tahun berikutnya.
Selamat Tahun Baru 2025
Referensi : satu
Kasali, R. 2005. Change - Manajemen Perubahan dan Manajemen Harapan. Gramedia. Jakarta