Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

5 Sikap dan Perilaku Terkait Keterampilan Sosial yang Bisa Dikembangkan Sejak Kecil

9 Juli 2024   09:10 Diperbarui: 9 Juli 2024   10:54 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Artikel : Keterampilan Sosial sumber melalui Kompas.com (Shutterstock)

Keterampilan sosial terkait erat dengan interaksi, relasi, serta komunikasi. Sebagai makhluk sosial keterampilan sosial jterkait erat dengan fungsi-fungsi hidup seorang individu. Interaksi, relasi, serta komunikasi boleh dikatakan merupakan modal hidup. Bisa dibayangkan jika kita tidak bisa melakukan fungsi-fungsi tersebut. Melalui hal itu kita bisa terhubung dengan alam dan isinya.

Membekali si kecil dengan keterampilan sosial merupakan kebutuhan mutlak yang selayaknya dipenuhi. Kita pasti tidak ingin jika perkembangan mereka terhambat hanya karena keterampilan sosialnya tidak terasah dengan baik.

Saat seorang individu terhubung dengan orang lain, maka banyak faktor yang bisa memengaruhi hal tersebut. Beragam latar belakang individu juga memengaruhi individu tersebut bagaimana untuk bersikap. Penting untuk anak-anak memiliki sikap dan perilaku yang tepat dalam menyikapi kondisi dan individu di sekitarnya.

Ada beberapa hal yang bisa dikembangkan sejak dini. Beberapa keterampilan tersebut akan diulas di sini :

Melatih keterampilan berkomunikasi dengan pihak lain

Mengapa hal ini penting?

Komunikasi menjadi sebuah jembatan yang menghubungkan individu satu dengan individu lain. Dengan beragam latar belakang yang berbeda tersebut si kecil tentu kita harapkan mampu menerima kondisi yang berbeda tersebut, dan dengan sadar menerima keberbedaan itu bukan sebagai sebuah masalah, sehingga dia mampu melakukan komunikasi dengan pihak lain secara optimal yang notabene berbeda dengan dirinya. 

Sejak dini hal ini tentu harus dilatih. Anak sejak dini bisa berlatih dengan anggota keluarga di sekitar atau tetangga. Teman di lingkungan juga bisa dilibatkan untuk bermain bersama.

Bermain? Ya, bermain bisa menjadi media yang menjadi area terbaik melatih keterampilan ini tanpa paksaan dan dengan cara yang menyenangkan.

Melatih keterampilan untuk berempati

Keterampilan yang satu ini memiliki daya ubah yang besar bagi individu. Empati  memainkan peran penting dalam area privat dan sosial. Mendidik jiwa humanis dalam diri menjadi hal yang krusial juga. Empati memberikan energi baik untuk sekitar dan hal ini bisa dimulai sejak dini.

Berbagi dan mengerti kondisi orang lain bisa diteladankan. Contoh dari pihak yang lebih dewasa bisa dilihat anak-anak dan ini manjur sekali untuk ditiru. Jika hal ini menjadi praktik baik dalam kehidupan mereka tentu keterampilan sosialnya bisa berkembang dengan optimal sejak kecil.

Keterampilan untuk mau dipimpin atau diarahkan orang lain

Mau menerima dan melakukan sebuah instruksi dari orang lain juga penting ditanamkan tanpa harus kehilangan sikap kritis. Akar dari poin ini adalah kesediaan diri untuk menerima keberadaan orang lain di sekitar kita.

Memberikan alasan mengapa sebuah tindakan harus dilakukan penting untuk anak sehingga sikap kritis bisa terbangun seiring kesediaan menerima perintah atau arahan dari orang lain.

Melatih keterampilan untuk bekerja sama dengan orang lain

Setiap saat kita akan terkoneksi dengan orang lain. Tak bisa dipungkiri kenyataan bahwa kita adalah makhluk sosial sudah ditegaskan di awal artikel ini.

Dengan menerima keberadaan orang lain yang juga lemah, dan menyadari keterbatasan diri sehingga memiliki kesadaran untuk membutuhkan orang lain dapat menjadi dasar yang kuat untuk bisa mengembangkan keterampilan yang satu ini.

Membiasakan si kecil bergaul dan berbaur dengan teman-temannya menjadi sebuah hal yang bisa dilatih sejak dini.

Nah, berkaca dari sikon saat ini, banyak sekali kebutuhan dalam kehidupan yang harus dipenuhi dengan networking. Jika mereka sudah terbiasa maka mereka tidak akan gagap menanggapi situasi di jaman ini.

Menghargai diri dan orang lain

Sikap menghargai diri dan orang lain menjadi sebuah password untuk memiliki interaksi dan relasi yang baik. Sikap ini memberikan rasa hormat dan tau batas. Akarnya jelas pengenalan akan diri. Mereka, anak-anak kita harus memiliki kesadaran bahwa diri mereka pun berharga. Mereka harus punya kebanggaan terhadap diri sendiri. Sedemikian berharganya mereka diharapkan mereka juga mampu melihat orang lain sama berharganya, sehingga mereka dapat menjunjung tinggi harkat & martabat orang lain pula.

Bangga akan diri akan melahirkan bangga akan bangsanya, jati dirinya sehingga tidak mudah 'dibeli' atas nama apapun.

Keterampilan sosial ini tidak jarang menyelamatkan kehidupan seorang individu dalam arti sebenarnya. Keterampilan sosial seseorang memainkan peran yang besar dalam lingkaran pergaulan dan komunikasi privat dan global. Berpadu dengan kecerdasan, keterampilan sosial menyumbangkan sebuah daya ubah untuk mengembangkan baik diri dan orang lain.

Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun