Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 - People Choice Kompasiana Awards 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

[Sebuah Catatan] 4 Tahun di Kompasiana - Semua karena AnugerahNya

2 Maret 2024   07:20 Diperbarui: 3 Maret 2024   16:43 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi / Kompasiana.com

Hari ini tepat empat tahun perjumpaan dengan blog Kompasiana. 2 Maret 2020, tepatnya mendaftarkan akun di blog Kompasiana dan berjalan hingga kini. Seorang Kompasianer Kris Wantoro yang juga rekan kerja saat itu memberikan inspirasi untuk gabung dengan Kompasiana. Terima kasih, Mr. Kris.

Awal menulis di Kompasiana menjadi sebuah anugerah tersendiri bagi saya, memiliki tempat untuk menyalurkan hobi dan ‘katarsis’. Bertemu dengan penulis-penulis yang hebat dan rendah hati. Pak Tjiptadinata Effendi dan Ibu Roselina Tjiptadinata yang sangat rendah hati memberikan komen dan vote.

Romo Bobby Steven melalui akun Ruang Berbagi yang kemudian mengajak gabung ke Group Inspirasiana dan memerkembangkan. Kemudian ada Pak Katedrarejawen, Pak Irwan Rinaldi Sikumbang, Pak Ketut Suweca, Pak Rudy, Mas Susy Haryawan, Pak Budi Susilo, Mbak Martha Weda, Mbak Ari Budiyanti, Mbak Ayu Diahastuti, Ibu Suprihati, kemudian ada Mbak Hennie Orberst, Mbak Nana Marcecilia, Ibu Siska Dewi, Mbah Ukik, Mas Yose Revela, Pak Kris Banarto, Pak Tonny Syiariel, Pak Andri Natawijaya, Mbak Sri Rohmatiah, Ibu Siti Nazarotin, Mbak Indria Salim, Mbak Yana Haudy, Bang Guido adalah sederet nama-nama hebat yang saya kenal melalui Kompasiana.

Pandemi menjadi sebuah momen blessing in disguise. Menulis menjadi sebuah hobi yang saya temukan dan kemudian ‘memerdekakan’. Sungguh hanya anugerah Tuhan saja. Mbak Widha Karina, admin idola, melalui event Optimasi Blog saat itu memberikan sejumlah jurus gimana nulis yang keren di Kompasiana, dan itu memberikan wawasan baru mengenai dunia blogger.  Saat itu saya ngerti kalo Kompasiana itu dulu didirikan Pak Pepih Nugraha. Kompasiana dari masa ke masa semakin berwarna dengan COO Nurulloh yang biasa disapa Kang Uyuy.

Saya sempat juga mengajak beberapa rekan kerja seperti Mr. Febriyant Jalu, lalu Mr. Dewangga Putra, kemudian Ms Ririn Utari untuk bergabung di blog ini. Lalu ada siswa juga yang saya ajak seperti Michael Christian lalu banyak lagi yang lain. Orangtua siswa yang sangat dekat dan beliau yang memberikan ‘kebangkitan’ dalam dunia anak dan budaya, Ibu Sriyanti Wahyono, juga membersamai saya dalam menulis.

Dunia menulis yang asik saya temukan di Kompasiana. Kompasiana menjadi tempat curcol dan latihan menyemai bibit mengenai dunia menulis bagi saya. Latihan menulis dengan gramatikal yang benar. Seringkali salah tulis dan diberitahu ‘ngeyel’ oleh para senior hehe.. Kompasiana menjadi keluarga yang penuh kehangatan. Pertemanan menjadi lebih luas. Begitu banyak orang-orang hebat yang saya kenal melalui blog ini.

Track record mereka dalam menulis tidak bisa dibandingkan dengan saya yang hanya anak bawang, tetapi mereka dengan rendah hati mau membagikan ilmu mereka. Ada Mas Susy Haryawan, yang selalu membagikan wawasan mengenai dunia menulis. Juga Mbak Ari Budiyanti yang selalu memberikan inspirasi mengenai konsistensi menulis. Pak Katedra dan Pak Khrisna Pabichara membagikan tata cara penulisan yang benar.

Persaudaraan di Kompasiana  menjadi lebih luas lagi. Saya ikut berbagai komunitas seperti Semarkutiga, di sini berkumpul dedengkot Kompasiana. Ada Om Wang Edi, Ibu Sri Subekti, Mbak Biyanca Kenlim, Mbak Wahyu Sapta, sang juara kanal Fiksi beberapa tahun lalu, kemudian sederet nama yang lain. Dulu juga saya gabung di komunitas menulis Secangkir Kopi Bersama. Di sini berjumpa dengan penulis-penulis handal di kanal fiksi, ada Pak Warkasa, Ibu Indra L Rusli, Bapak Firdaus (Ayah Tuah), Ibu Apriani Dinni, Ada Alm. Mas Indra Rahardian. 

Senioritas di Kompasiana lambat laun tidak terlihat dan lebur menjadi sebuah relasi setara. Dulu saya berpikir pasti yang anak bawang seperti saya tidak dianggap, tetapi nyatanya tidak juga. Bahkan mereka membantu untuk memerkembangkan. Ada Mas Akbar Pitopang, Pak Sigit, Pak Joko Cacuk, Mbak Gana, Ibu Iin. Pak Taufan S yang sering mengisi kanal puisi di Kompasiana.

Kehormatan besar bagi saya bisa menjadi Best Spesific Interest dan sekaligus People Choice di tahun 2023 lalu. Tidak menyangka dapat hadiah yang begitu besar. Kemudian, saya juga berkesempatan datang di Gagas RI 3, sebuah acara di Kompas TV saat itu dengan salah satu narsum, Bapak Haidar Nashir, Ketum Muhammadiyah. Di momen ini bisa berjumpa darat dengan banyak penulis Kompasiana, seperti Ibu Muthia Al Hassani, penulis senior dan banyak lagi penulis hebat tetapi rendah hati, mau menyapa di kesempatan itu.

Bertemu juga dengan Bang Edward Horas, kepala suku komunitas Pulpen. Dan lebih berharga bisa berjumpa dengan teman-teman SMA dan banyak dibantu mengenai akomodasi dan transportasi juga konsumsi, hehe. Makasih banyak teman-teman.

Kompasiana juga memertemukan saya dengan Pak Felix Tani, yang juga gak segan berbagi ilmu dan membantu dalam memberikan masukan mengenai sistematika penulisan karya ilmiah, terima kasih banyak Pak Felix Tani.

Begitu banyak bertemu dengan orang-orang baik dalam banyak komunitas di Kompasiana. Saling mendukung dan saling memerkembangkan. Berbagi kisah dalam dunia online dan offline. Mbak Luna Septalisa, Mbak Ayu Diva Yulita, Mbak Dewi Leyli, ada juga Ibu Nina Sulistiati, Ibu Tati Ajeng, Ibu Thedolfi yang biasa saya sapa dengan sebutan Ibu Oppie. Ada Ibu Lilia Gandjar, Mbak Swarna, Mbak Lilik Fatima Azzahra, Mbak Celestine Patterson, Mbak Hera Veronica, Ibu Siska Artati, Mbak Ika Septi yang biasa saya sapa Teh Ika, Suster Monica yang juga pernah berbagi buku, Pak Hendro Santoso yang sering saya panggil Pak HenSa, pengisi kolom olahraga, terutama topik bola.

Ada juga Pastor Inosensia Z, juga Pak Gobind Dd, yang hingga kini juga masih saya baca tulisannya. Kemudian Mbak Riap Windhu, Kompasianer senior yang masih terus menulis. Mas Widi Kurniawan yang melalui tulisannya jadi ngerti dunia KRL, makasih Mas. Mas Andri Mastiyanto, Kompasianer Of The Year, juga banyak Kompasianer lain yang tidak bisa saya sebut satu per satu. 

Tepat di empat tahun ini saya juga ingin berterima kasih pada Pak Thamrin Dahlan, owner YPTD dan Pak Ajinatha yang telah membantu saya dalam mengupayakan penerbitan buku saya yang pertama. Terima kasih banyak. Semua hanya karena anugerahNya semata. Terima kasih Kompasiana dan teman-teman semua. 

Persaudaraan saya menyebutnya demikian, di Kompasiana bukan hanya relasi pertemanan & persaudaraan tetapi lebih dari itu. Banyak sekali dukungan mengalir bukan hanya dalam dunia menulis tetapi juga akhirnya mendukung karya lain dan pekerjaan. Terima kasih banyak, Mbak, Ibu, Mas, Bapak. Tuhan memberkati. Sukses Kompasiana dan terus menjadi wadah literasi bermakna.

Salam literasi, terima kasih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun