Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

KDRT: Fenomena Gunung Es yang Sulit Diungkap, Benarkah?

17 Desember 2023   16:52 Diperbarui: 17 Desember 2023   18:39 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Artikel/Sumber : melalui Kompas.com (BBC)

Memberikan edukasi pada korban mengenai self esteem. Seringkali korban menjadi frustasi dengan keadaan sehingga dia memilih untuk bungkam karena banyak pertimbangan. Korban menjadi lebih insecure dan memiliki konsep diri yang rendah. Hal ini menjadi penting. Korban harus dipulihkan dengan pendampingan yang mengedukasi makna hidup berharga, sehingga korban mampu memiliki pilihan-pilihan hidup yang lebih memerdekaan dirinya.

Pendekatan personal juga kolaboratif untuk pemulihan trauma bagi korban kekerasan juga menjadi sebuah hal yang sangat membantu. Pemulihan trauma untuk perempuan dewasa mungkin bisa jadi lebih mudah tetapi tidak demikian dengan korban kekerasan pada anak-anak.

Hal ini juga harus menjadi sebuah pemikiran yang penting. Trauma harus benar-benar dientaskan sehingga tidak menjadi kendala bagi tumbuh kembangnya di masa yang akan datang. Pendekatan personal kemudian kolaboratif ini menjadi sebuah hal yang saling melengkapi untuk pemulihan trauma pada korban anak-anak.

Tepat pengertian cinta yang dikemukakan oleh Erich Fromm, cinta menyatukan dua orang namun demikian mereka tetap harus menjadi dirinya sendiri. Melebur dan bersatu tidak harus menghilangkan keunikan masing-masing tapi cukup untuk saling melengkapi satu sama lain. Cinta bukan untuk saling menguasai atau dikuasai apalagi menyakiti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun