Dia mengalami kekerasan dalam rumah tangganya, intimidasi secara mental sering diterima ketika berselisih paham. Ancaman dari suami yang temperamental kerap hadir. Kerusakan mental parah semakin dirasakan ketika 'dogma' agama mendominasi dalam hidupnya. Dia mengambil porsi tanggung jawab yang tidak semestinya dipikul olehnya.
Hingga suatu saat dia menerima pemahaman baru dari seorang 'malaikat' yang hadir dalam kehidupannya untuk 'membetulkan' pola pikirnya yang keliru, untuk mendampinginya melewati masa transisi hidup yang gak gampang. Dia menjadi lebih menghargai dirinya, lebih sadar kapasitas dan kemampuannya. 'Kehadiran' dan kepedulian 'malaikat' itu membawa harapan pada sebuah dunia baru yang lebih mengapresiasinya secara utuh paska bercerai.
5 hirarki kebutuhan Maslow lambat laun bisa dicapainya dengan lebih baik. Pelahan namun pasti. Kehadiran pendamping untuk mendengarkan dan menemani saat melewati fase-fase yang tidak mudah tersebut sangat punya peran penting. Kita mungkin bisa saja mengabaikan proses-proses pendampingan semacam ini dalam menanggulangi dampak perceraian ( yang mungkin bisa saja berdaya rusak besar).
Keyakinan saya sangat besar pada orang-orang yang pernah menjadi penyintas dan berhasil berdamai (terkait isu kesehatan mental) karena kemudian dia bisa berdaya bagi sesama. Kita tidak pernah tahu bagaimana perjuangan tiap orang, tetapi setidaknya kita bisa 'menemani' mereka dalam proses yang tidak mudah itu. Kita bisa mendengarkan mereka dengan sepenuh hati.
Kita harus berhenti memberikan penghakiman pada orang-orang yang berproses dengan tidak mudah tersebut dan mengubahnya menjadi energi cinta kasih yang memberikan kekuatan positif dan berdaya guna. Saya mendapatkan pemahaman baru justru teman-teman yang saya sebut sebagai malaikat tadi justru hadir bukan dari 'tempat-tempat yang kita harapkan.'
Walaupun saya tahu, tempat-tempat yang saya  harapkan tersebut bisa jadi masih terjebak dalam 'ketakutan untuk bersikap'. Namun saya yakin akan selalu ada harapan ketika cinta itu hadir.
Mendampingi, menemani, mendengarkan mereka saya rasa bisa meminimalisir dampak perceraian sedemikian rupa, sehingga pribadi-pribadi yang mengalaminya bisa melewati dengan lebih baik dan sehat.
Terima kasih
Semarang, 14 Mei 2023Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H