Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

[Catatan Reflektif Pendidikan] Hindari 3 "Jebakan" Ini!

27 April 2023   17:07 Diperbarui: 28 April 2023   07:30 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kegiatan belajar di kelas| Sumber: Tanoto Foundation via Kompas.com

Pernah terjebak dalam situasi yang tidak mudah dalam mendampingi layanan pendidikan anak memberi sebuah pembelajaran mahal bagi saya. Mau tidak mau harus mengerem lajunya "ego" yang berusaha berkejar-kejaran mendahului realitas yang ada.

Memahami ternyata tidak mudah..

Teori dan kenyataan (di lapangan) saat mendampingi sebuah rintisan layanan memberikan sebuah jawaban-jawaban berseri. Harus diterima sebagai bagian paket lengkap dalam sebuah pembelajaran baik. 

Pendidikan yang merdeka dan utuh menjadi tujuan sebenarnya bagi anak, bukan ego orang-orang di sekitarnya, dan memang itu tidak mudah.

Memaksakan seekor ikan memanjat pohon kelapa sungguh tidak manusiawi atau sebaliknya memaksakan seekor monyet terbang layaknya burung atau kupu-kupu juga tidak masuk akal. Semua memiliki kekhususan yang tidak dimiliki satu dan yang lain.

Tiga bentuk tindakan (dalam bahasa saya, jebakan. Mengapa? Karena hal-hal ini cenderung ada dan menggoda.) ini menjadi sebuah tanda yang harus diubah untuk menciptakan bentuk pendidikan yang lebih manusiawi dan memerdekakan. 

Tiga tindakan ini memang harus terus-menerus diupayakan untuk dihindari agar dapat menciptakan atmosfer pendidikan yang lebih baik lagi terkait pengembangan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak-anak kita:

Memaksa

"Jebakan" ini menjadi sangat asyik untuk diikuti. Anak-anak tentu masih sangat mudah untuk dikendalikan dan dipaksa, karena mereka belum memiliki kehendak bebas sepenuhnya, namun demikian akibatnya akan dirasakan kemudian.

Anak-anak cenderung menjadi robot atau "wayang" yang bisa dikendalikan sesuka dalang atau teknisi yang mengaturnya, sebagai akibatnya mereka cenderung menjadi pribadi tanpa inisiatif yang 'tergantung'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun