Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

2 Alasan Pentingnya Memilih Makanan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

3 Maret 2023   16:54 Diperbarui: 4 Maret 2023   01:00 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memilih makanan bagi anak-anak berkebutuhan khusus menjadi isu penting. Begitu banyak pengalaman yang terkoneksi dengan beberapa hal vital tumbuh kembang mereka terkait nutrisi yang diperoleh dari tiap makanan yang mereka asup. Semisal, membatasi makanan-makanan manis juga penting untuk dilakukan orangtua. Anak jadi lebih aktif sehingga agak sulit untuk dikendalikan perilakunya.

Benar bahwa kandungan gula dalam tubuh dapat menjadi "motor penggerak" yang penting dalam tumbuh kembang anak, namun demikian jika berlebihan dan menumpuk dalam tubuh anak tentu efeknya akan menjadi buruk bagi kesehatan tubuh mereka. Obesitas, diabetes sudah mengintai tatkala gula dalam darah berlebih.

Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan ada sekitar 1645 anak menderita diabetes pada Januari 2023, dengan prevalensi 2 kasus/100.000 anak. Bayangkan, ada kenaikan 70 kali lipat dari tahun 2010.

Selain itu kecenderungan gaya hidup saat ini yang minim gerak membuat anak-anak cenderung mager memegang gadget sambil tiduran, sambil duduk, atau posisi dan aktivitas yang mendukung terjadinya obesitas atau diabetes dini. 

Nah, bertolak dari hal ini sangat penting sebenarnya, terutama bagi kita yang mendampingi anak-anak dengan kebutuhan khusus untuk memilah dan memilih makanan-makanan yang mendukung tumbuh kembang anak.

Ilustrasi Artikel Via Kompas.com (Tan Shot Yen)
Ilustrasi Artikel Via Kompas.com (Tan Shot Yen)

Ada alasan-alasan khusus yang kita harus refleksikan terkait tumbuh kembang anak-anak kita ini. Makanan begitu memengaruhi tumbuh kembang anak-anak, tentu saja kita tidak mau bukan jika anak kita menjadi anak-anak yang rentan dengan gangguan-gangguan kesehatan, baik mental maupun fisik? 

Berikut saya kupas beberapa alasan yang bisa kita perhatikan :

Pola perilaku dan mood anak

Ada beberapa orangtua yang memberikan kesaksian setelah mengurangi minuman-minuman yang berkadar gula tinggi, pola tidur anaknya menjadi lebih baik. 

Tentu saja ditambah dengan aktivitas fisik yang membuat anak-anak ini juga tersalurkan energinya, sehingga pada jam tidur mereka pun bisa beristirahat dengan pola tidur yang lebih sehat. 

Bisa dibayangkan jika anak-anak terus-menerus kehilangan pola tidur yang sehat, anak-anak ini akan mudah gelisah dan menjadi uring-uringan. Gampang sekali tantrum, rewel dan sebagainya. 

Bila tantrum dan gelisah ini terus-menerus mewarnai perilaku dan mood anak apakah tumbuh kembangnya akan optimal?

Memengaruhi aktivitas dan kesehatan tubuh anak

Pola diet dan pola makan bagi anak-anak berkebutuhan khusus sangat penting. Sebagian besar anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kondisi pencernaan yang kurang baik. Kondisi ini dinamakan leaky gut. 

Kondisi usus yang seperti ini tidak mentoleransi kandungan kasein dan gluten, sehingga orangtua harus jeli memilih makanan-makanan yang tidak mengandung dua bahan tersebut.

Membatasi jumlah makanan juga penting, sehingga proporsi tubuh anak bisa terjaga. Jika anak mengalami obesitas karena kita terlalu permisif dalam memberikan makanaan pada mereka tentu akan merugikan mereka juga. Mereka akan kesulitan gerak, mereka juga bisa menajdi minder karena bullying terkait bobot tubuh mereka.

Dua alasan besar ini tidak dapat kita remehkan. Makanan menjadi sebuah motor penggerak yang penting bagi anak-anak berkebutuhan khusus. 

Kita mulai bisa mendaftar makanan-makanan sehat yang bisa diberikan pada anak-anak kita. Memberi porsi buah dan sayur lebih banyak pada menu makan mereka menjadi tindakan bijak yang bisa dilakukan.

Mengganti tepung yang mengandung gluten tinggi dengan tepung-tepung lain seperi mocaf, tepung beras, tepung kacang hijau adalah upaya-upaya baik untuk memulai rotasi makanan bagi mereka. Susu kedelai juga bisa digunakan untuk mengganti susu dengan kandungan kasein.

Tidak mudah memang jika pola makan mereka telah "rusak", tetapi tidak ada kata terlambat untuk mengganti pelan-pelan. Jangan menyerah untuk hal ini, sehingga pada ending-nya nanti, kita dan mereka bisa memetik hasil baik, terutama bagi tumbuh kembang mereka.

Terima kasih.

Referensi : satu, dua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun