Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Singkong Naik Kelas

11 Februari 2023   12:57 Diperbarui: 11 Februari 2023   13:02 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nastar Mocaf/Sumber: Dok.Pri (Yunita Kristanti)

Siapa yang gak kenal singkong? Memiliki ragam variasi penyebutan. Ada yang menyebutnya ketela pohon, ubi kayu, pohong, sampeu, manggala, dan masih banyak penyebutan lain. Singkong memiliki nama ilmiah Manihot esculenta.

Ragam flora yang satu ini pernah menjadi malaikat penolong di kisaran tahun 1914 -- 1918 saat terjadi krisis pangan di Indonesia. Singkong merupakan makanan alternatif pengganti karbohidrat yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita.

Tanaman yang berkembang biak dengan umbi ini begitu populer saat ini. Beragam olahan makanan dari singkong sudah sering kita jumpai. Ragam kreativitas masyarakat menjadi daya tarik tersendiri dalam menarik minat pada singkong.

Olahan dari singkong juga telah banyak kita jumpai. Tak terkecuali bagi anak berkebutuhan khusus yang mengalami intoleransi pada gluten (kandungan pada tepung terigu). Singkong yang diolah menjadi tepung atau varian makanan lain menjadi salah satu alternatif makanan.

Bukan hanya bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus tetapi juga bagi mereka yang fokus pada pengendalian berat tubuh dengan menjalankan program-program diet. Singkong menjadi salah satu alternatif makanan untuk mereka yang sedang diet.

Singkong dapat diolah menjadi apa saja sih?

1. Tepung

Tepung tapioka yang diperoleh dari sari patinya merupakan salah satu olahan singkong yang juga banyak digunakan sebagai campuran untuk membuat olahan makanan. Selanjutnya ada mocaf. Tepung ini juga banyak digunakan untuk diet dan makanan alternatif pengganti tepung terigu.

2. Snack atau kudapan

Dari umbinya banyak yang bisa kita olah untuk menjadi snack atau kudapan. Misalnya getuk, bubur, keripik, lalu yang baru-baru ini juga saya coba dan sudah banyak resep beredar mengenai pengolahan kulit singkong.

Getuk dari singkong/Sumber:Dok.Pri (Yunita Kristanti)
Getuk dari singkong/Sumber:Dok.Pri (Yunita Kristanti)

Keripik kulit singkong/Sumber: Dok.Pri (Yunita Kristanti)
Keripik kulit singkong/Sumber: Dok.Pri (Yunita Kristanti)

Cilok dari tepung tapioka/Dok.Pri (Yunita Kristanti)
Cilok dari tepung tapioka/Dok.Pri (Yunita Kristanti)

Memang harus hati-hati mengolahnya karena ada kandungan hidrogen sianida pada singkong, tetapi dengan pengolahan yang tepat, kandungan sianida tersebut dapat diminimalisir. Mencuci, merendam, merebusnya terlebih dahulu akan mengurangi kadar sianida yang dikandung oleh singkong.

3. Sayur

Salah satu yang paling terkenal adalah masakan Padang yang menggunakan daun singkong sebagai pelengkap. Daun singkong juga mengandung protein. Hal ini memang beralasan, jika masyarakat menggunakan daun singkong menjadi olahan sayur dalam menu sehari-hari apalagi tanaman ini begitu mudah tumbuh.

4. Kantong plastik alternatif

Inovasi bioplastik juga dikembangkan salah satunya dari singkong. Hal ini merupakan sebuah terobosan yang cukup baik dalam upaya merawat dan menjaga lingkungan.

Kenyataan bahwa singkong begitu banyak manfaatnya, juga dibidik dari sisi ekonomis maka tidak salah jika sebenarnya singkong memiliki derajat kebermanfaatan yang besar juga.

Sebuah lagu jadul yang dipopulerkan oleh Bill & Brod berjudul Singkong dan Keju menempatkan singkong di barisan makanan 'proletar', tetapi melihat kenyataan yang ada saat ini rasanya judulnya udah gak relevan lagi. Singkong telah naik kelas...

Alpukat eh sepakat?

Referensi : satu, dua, tiga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun