Anak dengan usia yang lebih muda tentu masih sangat dinamis sehingga upaya kita akan lebih sulit secara fisik, tetapi kemudahan untuk memberikan stimulasi lebih tinggi, karena daya serap kognitifnya lebih memadai. Anak dengan usia yang lebih matang memang dibutuhkan effort lebih untuk merangsang keterampilan wicaranya.
Suatu saat saya juga menggunakan kaca (cermin) yang berukuran cukup besar sehingga memungkinkan saya dan anak yang saya damping bisa melihat bentuk dan mimik wajah saat saya melatih keterampilan oral motor exercise dengan imitasi. Anak-anak tersebut lebih cepat untuk melakukan imitasi dengan bantuan cermin tersebut.
Kartu bergambar menjadi sebuah alat terapi yang kemudian sangat efektif membantu proses stimulasi keterampilan wicara anak-anak tersebut.Â
Rata-rata anak sangat tertarik dengan kartu bergambar. Gambar merupakan sesuatu menarik minat anak untuk bermain dan belajar, terutama terkait stimulasi keterampilan wicaranya. Video/film menjadi sarana yang bisa digunakan juga.
Hal mendasar lain yang digunakan adalah lagu, gerak, dan nyanyian. Anak-anak menjadi tertarik untuk mengikuti dan mengimitasi materi-materi yang diajarkan melalui metode tersebut. Anak-anak pun akan lebih mudah mengingat karena materi cenderung dikenalkan dan dipelajari dalam situasi yang menyenangkan.
Komunikasi memang salah satu modalitas hidup yang paling penting sehingga hal ini menjadi fokus orangtua dalam mengembangkan keterampilan wicara (verbal).
Semoga bermanfaat.
Referensi : satu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI