Setidaknya pengalaman demi pengalaman yang saya alami ikut meneguhkan fungsi musik bagi mereka. Bukan sekali atau tidak kali saja hal itu terjadi. Musik hadir dan ikut serta dalam proses terapi ABK yang saya dampingi. Lalu sebenarnya apa saja peran atau fungsi musik bagi mereka?Â
Berikut 3 fungsi musik bagi proses terapeutik anak berkebutuhan khusus :
1. Mengubah mood
Situasi perasaan dan suasana hati anak tidak selalu baik. Jangankan mereka, kita juga gitu khan? Musik hadir sebagai salah satu sarana yang bisa mengubah kondisi. Musik menjadi mood booster yang dapat memberikan pengaruh  bagi perasaan mereka.
Suatu ketika saya membujuk seorang anak yang sedang ngambeg. Hari itu saya ajak dia memainkan drum kecil bersama saya.Â
Saya memainkan gitar dan bernyanyi, lalu anak itu memukul drum dengan kedua stick mungilnya. Suasana memang berubah. Situasi dan kondisi mulai berbeda, lambat-laun, hal itu menciptakan mood yang tidak sama lagi dengan kondisi sebelumnya.
2. Reinforcement positif bagi area bahasa
Mengembangkan area bahasa bisa dikondisikan dengan segala macam teknik. Musik dan nyanyian merupakan alat yang efektif untuk mengajarkannya. Banyak sekali bukti yang sudah saya alami. Anak-anak bisa memroduksi kata-kata baru melalui nyanyian dan musik yang diperdengarkan lalu diimitasi secara verbal oleh mereka.Â
3. Mereduksi derajat agresivitas
Musik relaksasi menjadi salah satu alat mujarab untuk memberikan ketenangan saat anak sedang alami tantrum.
Sesi terapi hari itu begitu 'ramai'. Hari itu saya sangat panik dibuatnya. Gadis kecil itu rewel. Rewel beraat! Keringat dingin mulai mengucur. "Gimana ini?" Saya sempat membatin.
Upaya demi upaya  sudah saya lakukan untuk menenangkan. Mainan-mainan yang saya berikan dilempar. Hingga akhirnya lelah sudah. Lemasss. Saya mulai mengambil smartphone di ujung ruangan di atas sebuah rak buku, membukanya, dan mencari musik yang bertemakan alam.