Kobaran api siang itu,
seolah mengijinkan amarah dan benci
memaksa masuk pintu rasa.
Berkecamuk dan menguasai,
serta menghantam setiap syukur
yang melantun setiap fajar tiba.
Benteng harapan dan kasih,
porak poranda seketika,
layaknya kegagalan prajurit yang kalah perang.
Tetiba, teringat
akan ayat dalam kitab hayat
"Orang yang dapat menguasai dirinya
melebihi orang yang merebut kota"
Raungan sesal kemudian tak berarti apapun,
Kembali merenung tentang sebentuk cinta,
cinta tanpa syarat,
aku lupa sesaat,
perih itu harus sirna segera.
Bayangan Anak Manusia yang selalu
penuh cinta menyergap tetiba.
Mana syukurmu?
Teguhlah,
KasihKu, CintaKu berbeda seperti yang dunia tawarkan
Kembali dalam rengkuhanKu, segera!
jangan biarkan jeda itu terlalu lama.
Kembalilah..
'Via Dolorosa'
kasih itu nyata disana
selalu ada cara
untuk menyatakan cinta
Terima kasih,
selalu ada sebentuk hati putih
untuk kuraih dan berkata :
Aku mengasihi dan mengampunimu juga
Salatiga, 07.04.2022
"Song of Grateful " for Pesah Day @ Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H