2. Sarankan untuk melakukan penyaluran energi pada aktivitas-aktivitas fisik, misalnya melakukan hobi seperti olahraga, mengikuti aktivitas seni, dan lain sebagainya. Intinya adalah memberikan ruang dan waktu untuk melakukan aktivitas fisik pengganti sebanyak mungkin pada si individu tersebut.
3. Menciptakan support system yang baik dan sehat bagi individu ini.
Memulihkan perilaku adiksi memang tidak mudah. Butuh proses dan waktu yang tidak sebentar, serta dukungan dari lingkungan sekitar. Mengarahkan pada pertemanan yang sehat dan menghentikan atau menjauhkan individu dari lingkungan yang akan menyeretnya kembali dalam dunia tersebut menjadi penting.Â
Mendorong pada komunitas yang memberikan pengaruh baik bagi individu merupakan cara yang paling masuk akal untuk dilakukan dalam pengentasan masalahnya.
***
Sebagai catatan penting, sexual addict itu layaknya juga serupa dengan adiksi pada obat-obatan, adiksi pada alkohol, adiksi pada game, adiksi pada judi di dalam kriteria penegakkannya secara medis maupun psikologis.
Seorang individu dengan adiksi seksual memiliki dinamika psikologis yang hampir mirip dengan adiksi lain yaitu adanya trauma atau yang biasa dikenal dengan istilah painful di masa lalu kehidupan si individu tersebut.Â
Individu yang mengalami adiksi ini akan melakukan pencarian pleasure atau istilahnya pemenuhan di masa sekarang. Sehingga ‘rasa sakit’ itu terobati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H