Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mungkinkah Cegah Sexual Addict di Tengah Derasnya Gempuran Dunia Digital Saat Ini?

24 Maret 2022   05:30 Diperbarui: 8 Juni 2022   23:00 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak-anak yang sedang melakukan aktivitas online | Sumber: Shutterstock via Kompas.com

2. Sarankan untuk melakukan penyaluran energi pada aktivitas-aktivitas fisik, misalnya melakukan hobi seperti olahraga, mengikuti aktivitas seni, dan lain sebagainya. Intinya adalah memberikan ruang dan waktu untuk melakukan aktivitas fisik pengganti sebanyak mungkin pada si individu tersebut.

3. Menciptakan support system yang baik dan sehat bagi individu ini.

Memulihkan perilaku adiksi memang tidak mudah. Butuh proses dan waktu yang tidak sebentar, serta dukungan dari lingkungan sekitar. Mengarahkan pada pertemanan yang sehat dan menghentikan atau menjauhkan individu dari lingkungan yang akan menyeretnya kembali dalam dunia tersebut menjadi penting. 

Mendorong pada komunitas yang memberikan pengaruh baik bagi individu merupakan cara yang paling masuk akal untuk dilakukan dalam pengentasan masalahnya.

***

Sebagai catatan penting, sexual addict itu layaknya juga serupa dengan adiksi pada obat-obatan, adiksi pada alkohol, adiksi pada game, adiksi pada judi di dalam kriteria penegakkannya secara medis maupun psikologis.

Seorang individu dengan adiksi seksual memiliki dinamika psikologis yang hampir mirip dengan adiksi lain yaitu adanya trauma atau yang biasa dikenal dengan istilah painful di masa lalu kehidupan si individu tersebut. 

Individu yang mengalami adiksi ini akan melakukan pencarian pleasure atau istilahnya pemenuhan di masa sekarang. Sehingga ‘rasa sakit’ itu terobati.

Referensi: satu, dua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun