Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

[Refleksiku] "Bapak Kemarin Datang"

28 Februari 2022   16:00 Diperbarui: 1 Maret 2022   17:42 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai, Di, hari ini aku ada janji antar satu produk usahaku untuk salah satu kawan sekolahku dulu. Nganterin kue yang kejunya ekstrim banget en berbalut manis gurih palm sugar, konon kelezatannya sampai bikin ribut hehehe.

Gimana nggak bikin ribut coba, saat toples dibuka dan kukisnya dimakan, dijamin mager maksimal mantengin si kukis yummy masuk mulut yang otomatis bikin orla gak kebagian. Bikin ribut, harga cukup bersuara tapi gak tahan lama karena cepet abis, saking enaknya. Kudu rebutan makannya. Segitunya emang? Engga juga sih, usaha provoke dan promote, hehe, tapi dari skor 0 hingga 100, 97% dijamin pasti suka sama si kukis ini. Mau coba?

Kawan ini pesan beberapa toples. Sahabatku ikut serta mengantar dan menemaniku. Perjalanan yang kami tempuh cukup lancar. Tidak banyak pengguna jalan di Sabtu pagi ini. Jalanan cukup lengang.

Kami masuk di kota yang terkenal dengan tengkleng, timlo, sate kere, dan lain-lainnya itu tepat pukul 09.30. Perutku udah berisik banget, lagu keroncongan udah manggung sejak tadi, tapi harus bersabar dulu demi nungguin orang yang akan menjemput beberapa toples kukis pesanan ini.

Keterangan Gambar : Lokasi Menunggu Kurir Kawan yang Akan Mengambil Kukis/ Sumber : Dok.Pri
Keterangan Gambar : Lokasi Menunggu Kurir Kawan yang Akan Mengambil Kukis/ Sumber : Dok.Pri
Aku memiih untuk menepi dan mencari anjungan tunai mandiri di seputar Kawasan Solo Paragon Mall. Selang beberapa waktu smartphoneku berbunyi, ternyata kurir kawanku yang akan mengambil kukis sudah berada di area mal yang belum sepenuhnya ‘bangun’ itu. Okay, selesai sudah tugasku, giliran  perut yang udah ngorkestra sejak tadi untuk dapat perhatian dariku, mari kita makan.

Selepas membaca teks WA kawan yang minta maaf tidak bisa bertemu karena ada keperluan keluarga dadakan hari ini, aku dan sahabatku bergegas mencari kedai makan. Mataku melihat kedai ayam goreng yang cukup familiar di sisi kiri Jalan Yosodipuro. Sabar ya perut, kita makan di kedai ini saja.

Tak berapa lama, sajian ayam goreng kampung yang level gurihnya pas, telah tersedia berikut lalapan ala-ala parahyangan ada di depan mata. Toge, kacang panjang, daun kemangi, selada, tomat, mentimun, yang semuanya mentah melengkapi sarapan pagi yang udah lumayan  telat pagi itu. Gak butuh waktu lama untuk menyantap dan bersyukur untuk berkat pagi yang aku bisa nikmati pagi itu.

Sepanjang jalan tadi, sejak saat kami tiba, di tiap sudut kota Solo, nampak penjagaan aparat, walau tak banyak. Sahabatku sesekali berkomentar bahwa akan ada pejabat ‘level atas’ yang datang ke kota ini.

Diary, aku sih hampir gak ngeh karena gak terlalu mencolok juga mengenai 'penjagaan aparat' itu. Tradisi yang aku tau, jika ada pejabat hadir, pasti iring-iringan,  atau konvoi pasukan bersenjata, bahkan kendaraan taktis macam barakuda, misalnya, udah nongkrong di sepanjang jalan. Penjagaan berlapis pasti terlihat, kesannya memang seperti mau perang namun tidak seperti yang aku lihat pagi ini. Ada penjagaan tapi minimalis banget.

Di, dulu saat aku masih aktif sebagai tenaga pendidik, aku pernah ditugasi menemani siswa menyambut pejabat kala itu. Siswa sudah siap sejak jam 9 pagi di tepi jalan. Mereka begitu rapi dan bersemangat, menantikan pemimpinnya.

Aku ingat betul, mereka mengeluh, sudah pukul 11 siang yang ditunggu belum tiba, hingga akhirnya mereka melihat pejabat yang lewat, kurang lebih pukul 14 siang. Protokoler pengamanan yang bisa kulihat cukup ketat saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun