Seorang dosen yang pernah mengajar saya ketika studi dulu, pernah berkata bahwa dengan belajar bahasa, kita bisa masuk ke dalam berbagai paradigma masyarakat yang bahasanya kita pelajari. Selanjutnya, bisa menyelami setiap pengalaman sosial dan budaya 'sang pemilik bahasa'. Bahasa merupakan jendela dan pintu masuk untuk ikut serta mengalami fenomena hidup dari daerah asal 'pemilik' bahasa tersebut.Â
Bahasa yang dimaksud bisa bahasa Indonesia, bahasa daerah, juga bahasa asing lainnya.Â
Saya termasuk individu yang menyukai hal-hal yang berkaitan dengan bahasa. Hasrat ingin tahu akan berbagai ragam bahasa kerap menari-nari. Hal itu yang membuat saya semakin tertarik untuk memelajari ragam bahasa, walau bukan dengan jalan menempuh pendidikan formal. Apalagi di jaman saat ini, ketika semua sangat mudah untuk diakses dari tempat dimana kita berada. Bukan hal yang sulit untuk mendapatkan materi-materi pengembangan keterampilan bahasa. Banyak situs, platform digital menyajikannya.Â
Ada beberapa cara yang saya lakukan untuk terus mengembangkan keterampilan ini. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Mendengarkan lagu
Satu cara asik dan fun untuk memelajari ragam bahasa adalah dengan mendengarkan lagu-lagunya. Mengenali tiap kosakata baru dari lagu yang kita dengarkan secara intens akan bisa memberikan wawasan baru setiap saat nya.Â
Kita tentu akan dengan sigap mencari makna dan arti dari perbendaharaan kata baru yang kita dapatkan dari lagu-lagu yang kita dengarkan tersebut. Lakukan dengan konsisten dan catat setiap mendapatkan kosakata baru berikut artinya.Â
2. Korespondensi
Cara yang satu ini saya lakukan dengan kawan-kawan yang saya kenal dan tinggal di negara atau daerah yang berbeda. Semisal dengan kawan saya yang tinggal di Singapura selama belasan tahun, kami sering berbicara dengan bahasa Inggris sebagai bahasa mayoritas yang digunakannya.Â
Gaya bahasa yang sering diucapkan kawan ini saya simak sambil beberapa kali menanyakan arti dan penulisan struktur bahasa.Â
3. Belajar dari film
Film juga merupakan media yang tepat untuk belajar bahasa dengan cara asik dan fun. Saya cenderung menggunakan subtitle (terjemahan) untuk membantu menerjemahkan makna kata yang saya dengar dari dialog atau tulisan yang terdapat dalam film tersebut.Â
Cara yang satu ini juga menyenangkan untuk menyelami bahasa yang kita mau pelajari. Sebuah pengalaman baru bisa didapatkan saat kita menonton film. Sebagai contoh saya, saat saya menonton sebuah film dengan bahasa Korea, ada kata unik dan baru yang saya sering dengar, akhirnya saya mencari makna dari kata-kata yang dimaksud tersebut.Â
Mencatatkan kata baru tersebut menjadi sebuah keharusan sehingga saat kita lupa kita dapat melihat catatan yang kita buat tersebut.Â
4. Tutorial bahasa
Cara yang keempat ini adalah cara paling populer yang saya lakukan. Shortcut terbaik untuk memelajari bahasa dengan cara asik dan fun.Â
Jangan pernah malas untuk melatihnya dengan konsisten. Bahasa akan hilang ketika kita tidak intens menggunakannya. Bisa dengan menuliskan, berbicara, dan secara intens melatih kemampuan kita dalam mendengarkan bahasa 'baru' tersebut.Â
5. Gunakan kamus sebagai pelengkap
Kamus adalah hal yang wajib saya miliki ketika saya memutuskan untuk belajar bahasa dengan cara yang tidak formal.Â
Kamus tentu sangat membantu kita untuk memelajari bahasa-bahasa baru. Kamus bisa dalam bentuk digital maupun cetak.Â
Kamus cetak yang saya miliki pun tidak harus tebal, biasanya saya memilih Kamus 'pocket' saja sehingga bisa saya bawa dengan praktis.Â
Kelima hal tersebut menjadi cara asik dan fun yang saya lakukan untuk memelajari bahasa secara informal. Kiranya bisa bermanfaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H