Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rangkaian Kata-kata "Alay or Lebay" Buat Si Pencemas, Kenapa Tidak?

9 Juli 2021   11:19 Diperbarui: 12 Juli 2021   05:31 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pengaruh Kata-kata Sarat Cinta untuk memberi semangat dan harapan baik/ Sumber: Unsplash.com (Mark Adriane)

"Sayang, tenang ya, ada harapan baik di depan sana. Peluk sayangku selalu..."

Sepenggal kalimat yang mungkin dinilai sebagian besar orang bermuatan alay atau lebay, bisa jadi memberi harapan baik dan memunculkan semangat pantang menyerah pada orang-orang yang mengalami kecemasan berlebihan, terutama di saat-saat pandemi seperti ini.

Sebuah pengalaman pribadi memberi pendampingan pada seorang siswa yang memiliki intensi bunuh diri beberapa hari lalu, semakin menyadarkanku tentang sebuah makna dukungan baik melalui kata-kata sarat cinta yang lumer-lumer (baca:alay atau lebay according to milenial people, katanya)

Pengalaman itu telah kutulis dalam sebuah artikel yang telah tayang di K beberapa waktu lalu.  Artikel itu berjudul 4 Upaya Menjaga Kesehatan Keluarga. 

Insiatif untuk menghubungi siswaku sesaat setelah  peristiwa itu terjadi begitu kuat. Setelah tersambung melalui sambungan telepon. Ada kata-kata yang meluncur langsung dari mulut ini, kira-kira begini, "Sayang, kamu, sangat berharga, kami, menyayangimu. Jangan lakukan hal seperti itu, ya."

Pecah tangisan di ujung sana, walau hanya berupa isakan saja. Dimaklumi, karena kultur patriarki yang kental padanya, lelaki tidak menangis! 10 menit kemudian, kata-kata terima kasihnya menghiasi pesan singkat yang ditujukan padaku.

Begitu besar makna kata-kata sarat cinta untuk mereka yang sedang membutuhkan support system dan harapan. Tentu ketulusan harus mendampingi, sehingga tidak hanya sekedar kata-kata hampa tanpa 'mantra'. Kata-kata begitu berpengaruh. Pilihan untuk menggunakan kata-kata bermuatan cinta kasih sangat besar untuk membangun kembali harapan-harapan baik. Terutama di saat-saat seperti ini.

Kecemasan saat dihantam dengan berbagai berita-berita obituari akhir-akhir ini tentu sangat mungkin meluluhlantakkan pertahanan mental kita. Wajarlah, manusiawi juga, masih manusia, kan?

Begitu hebat gempuran media, pemberitaan, dan aliran informasi mengenai berita duka karena Covid19 yang sudah selalu hadir membombardir pertahanan jiwa.

Cemas merupakan salah satu trait emosi yang wajar saja. Menjadi tidak wajar dan mengganggu manakala kecemasan itu sudah menjadi berlebihan dan menguasai semua lini kehidupan. Kecemasan banyak macam, dari mulai jenis-jenis Phobia hingga GAD (Generalized Anxiety Disorder), yang artinya adalah sebuah kondisi kecemasan kronis yang ditandai dengan rasa khawatir serta tegang yang berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun