Fasilitas zoom, g-meet, skype, video call, sudah bisa menyambungkan silaturahmi. Yang jauh bisa dekat dengan bantuan teknologi.
Memberikan mereka peluang untuk berkembang dalam mencapai cita-cita bukan hal yang salah. Orang tua harus berani juga untuk melepaskan zona nyaman mereka. Dengan cara melawan rasa takut kehilangan intensitas komunikasi, relasi dengan anak-anak mereka. Hidup ini harus terus berkembang sehingga perubahan baik bisa didapatkan oleh generasi-generasi penerus bangsa.
Mother Theresa tidak akan menjadi dampak bagi dunia, jika dia tidak bergerak keluar dari tempat asalnya yang merupakan anak bangsawan Yunani untuk menjadi penyelamat orang-orang miskin yang dilayaninya di India. Ibu Susi Pudjiastuti tidak akan memberi warna baik bagi bangsa ini jika dia tidak bergerak keluar dari daerah asalnya untuk berjuang dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Raden Ajeng Kartini, tidak akan menjadi tokoh besar dalam memperjuangkan emansipasi wanita jika keinginan kuat itu tidak diikuti dengan tindakan nyata dimana keluarga besarnya juga kurang bisa mendukung cita-citanya tersebut. Angkie Yudistia tidak berfokus pada kelemahannya dan justru membangun komunitas baik agar semakin banyak orang yang bisa memiliki masa depan terkait anak-anak disabilitas.
Banyak contoh lain yang bisa menjadi penguat kita para orang tua, agar merelakan dan mempersiapkan mental saat harus melepas anak-anak dalam melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Anak-anak perempuan pun wajib dan mutlak mendapatkan pendidikan terbaik, karena di tangan merekalah lahir generasi-generasi penerus yang akan membawa dampak positif dan perubahan baik sebuah peradaban.
Semoga bermanfaat.
Referensi : satu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H