"Pekerjaan tidak akan pernah habis, dia akan selalu ada dan terus akan ada, maka tekanlah tombol 'rem' sejenak untuk menepi dan mengisi energi Anda lagi. Ini adalah salah satu upaya memberikan self reward."
Self reward adalah sebuah upaya memberikan kebahagiaan (kesenangan) untuk diri kita sendiri melalui aktivitas-aktivitas menyenangkan sebagai penghargaan terhadap diri sendiri. Karena ukurannya adalah kesenangan diri sendiri, maka ini bersifat subyektif. Tiap orang memiliki cara yang berbeda.
Ada sebuah aktivitas sebagai contoh self reward yang murah meriah, tidak perlu budget yang besar dan memberikan efek self-healing kepada tubuh serta jiwa yang penat.
Aktivitas sederhana itu adalah relaksasi dengan menikmati pemandangan pepohonan hijau, seperti di hutan, di sawah, atau area-area dengan pemandangan alam hijau lainnya.
Beberapa filsuf terkenal seperti Aristoteles dan Plato mendapatkan buah pemikiran terbaiknya pada saat berada di area kebun pohon zaitun, Sang Budha mendapatkan pencerahan saat berada dalam naungan Pohon Bodhi.Â
Bukanlah suatu kebetulan bila ketiga tokoh besar tersebut mendapatkan hal terbaik justru dari alam berupa pepohonan hijau yang ada di sekitarnya.
David Hurst menegaskan bahwa melihat, merasakan, serta menikmati kesejukan alam akan memberi efek self-healing pada sesorang. Warna hijau memang memiliki efek penyembuhan.Â
Dalam dunia biologi, klorofil (zat hijau daun) merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses fotosintesa tumbuhan yang menghasilkan O2 pada siang hari. Maka ketika kita berada di daerah pepohonan rimbun di siang hari, kita pun akan ikut merasakan berlimpahnya oksigen yang dihasilkan. Oksigen tersebut kemudian menjadi sumber energi yang menyegarkan kita.
Pepohonan hijau merupakan salah satu komponen alam yang memberikan efek pemulihan.Â
Alam memberikan efek kesembuhan.Coba bisa Anda buktikan, ketika mata kita lelah memandang layar komputer, atau layar handphone, mengalihkan pandangan pada tanaman-tanaman hijau yang ada di sekitar akan menimbulkan efek menyegarkan. Lelah seolah hilang tak berbekas.
Pekerjaan yang bertumpuk, terkadang membuat kita 'keras terhadap diri sendiri' bahkan stigma karusi menempel erat pada diri kita. Hal itu membuat kita memacu kencang kapasitas diri kita. Lantas karena dikejar dateline, target, kita akan memforsir diri kita dengan segala daya yang ada, sehingga kita bisa memenuhi target tersebut.
Bila hal ini berlangsung terus-menerus, tentu akan berakibat pada kejenuhan, kepenatan yang akut. Tak jarang hal ini bisa membawa pada kondisi kerusakan organ fisik dan mental. Bila hal ini terjadi maka bukan tidak mungkin produktivitas kita dalam bekerja akan mengalami penurunan.
Diri kita membutuhkan kesenangan juga. Self reward harus diberikan. Seperti layaknya mobil yang dipacu kencang di atas jalanan selama beberapa jam, agar mesinnya tidak panas yang bisa mengakibatkan kerusakan, maka mobil harus berhenti sejenak. Menekan rem perlahan dan mulai berhenti serta beristirahat sejenak di rest area. Tubuh pun demikian.
Self reward akan mendatangkan perasaan happy dalam diri. Dopamina, endorfin akan meningkat ketika kita melakukan relaksasi dengan menikmati pemandangan pepohonan hijau yang rimbun.
Melakukan relaksasi dengan menikmati kesegaran pemandangan pepohonan hijau yang rimbun akan menyuplai energi positif yang baik untuk meningkatkan semangat dan produktivitas kinerja kita.
Tidak ada salahnya memberikan self reward sebagai kado atas pencapaian terbaik yang telah kita lakukan.
Menikmati pemandangan pepohonan hijau yang rimbun merupakan aktivitas sederhana, sehat, dan ekonomis, serta mantul! Tunggu apalagi, segera susun rencana mencari spot area pepohonan hijau nan indah sebagai self reward kita.Â
Salam sehat selalu.
Catatan:
Karusi: Penyakit yang ditandai dengan keinginan hidup hanya untuk bekerja siang, malam seperti robot, dan akhirnya membawa kepada kehidupan yang tertekan karena tujuannya untuk mengejar karier dan prestasi, jika tidak tercapai timbul depresi yang berakhir dengan bunuh diri.
Referensi : satu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI