keterampilan sosial sebelumnya telah membahas beberapa butir sikap dan perilaku yang harus dilatih dan diajarkan kepada anak sejak usia dini.
Bagian kelima dari artikel mengenaiMari simak pembahasan selanjutnya.
Belajar Untuk Memaafkan
“Tak seorang pun bisa bebas dari kesalahan.”
Tak selamanya orang lain akan bersikap baik atau bersikap sesuai harapan kita. Banyak hal mungkin justru sebaliknya, kita bisa saja dilukai hingga menimbulkan luka di hati.
Kebesaran hati untuk menerima kenyataan bahwa orang lain pun bisa berpotensi melukai hati kita seperti kita yang tidak sempurna dapat berbuat kesalahan kapan pun dimanapun.
Anak-anak kita perlu dihadapkan untuk memahami sepenuhnya akan hal ini. Melatih diri untuk dapat memahami serta memaafkan kesalahan orang lain adalah sebuah hal penting.
Menjadi Seorang yang Fleksibel
Seorang sahabat dekat pernah memberikan pernyataan, "lebih baik menjadi karet, kuat tetapi lentur. Jangan menjadi ranting, kuat namun mudah sekali patah justru karena kekuatannya itu."
Masa-masa ini perlu kelenturan yang dilatih sehingga kita dapat meminimalisir benturan-benturan dengan berbagai kepentingan.
Masih erat kaitannya dengan upaya memahami orang lain. Menjadi fleksibel dengan merentangkan porsi lebih terhadap pada situasi memahami orang lain sangatlah penting.
Menggunakan 'Sepatu' Orang Lain
Pada posisi ini kita bisa lebih mampu melihat pandangan-pandangan atau pun stereotipi dari sisi orang lain. Hal ini akan mampu memudahkan kita untuk bisa memahami bahkan lebih lagi untuk menghargai orang lain.
Mencoba menelaah lebih jauh mengenai persepsi yang dimiliki oleh orang lain merupakan sebuah seni melatih pemahaman kita kepada orang lain.
Demikianlah anak-anak kita juga harus bisa melatih dirinya menggunakan 'sepatu' orang lain.
Memahami bahwa Tindakan Kita Bisa Memengaruhi Orang lain
Melatih anak-anak untuk bisa menyadari sepenuhnya secara perlahan bahwa segala hal yang kita putuskan atau pun yang kita lakukan sejatinya akan mempengaruhi orang lain di sekitar kita.
Tindakan bijak sangat diperlukan dalam hal ini. Walaupun disadari sepenuhnya kita pun tidak dapat menyenangkan banyak orang sekaligus tetapi mengupayakan yang terbaik dengan memikirkan resiko-resiko yang akan ditimbulkan dari sikap dan perilaku yang kita lakukan menjadi sebuah hal yang harus digarisbawahi, sehingga kita berhati-hati dalam bertindak, bersikap, dan berbicara.
Semoga bermanfaat
(bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H