Misalnya saja dari kategori buah, ada apel, jeruk, kiwi, strawberry, dan masih banyak lagi lainnya sering digunakan sebagai garnis untuk sebuah hidangan. Bahkan kulit buah pun dapat dijadikan sebagai garnis. Contoh kulit buah apel dibentuk garnis bunga mawar
Kategori sayur, misalnya saja selada, wortel, buah bit, cabe, mentimun, dan masih banyak lagi.
Lalu dari kategori kacang-kacangan ada almond, walnut, juga kacang mete.
Selanjutnya dari kategori daun, ada daun mint, parsley, dan masih banyak lagi yang lain. Setelah daun ada kategori bunga, biasanya bunga krisan, bunga zucchini, dan lain sebagainya.
Sebagian besar garnish memang berasal dari tanaman, walau tak menutup kemungkinan garnis juga berasal dari sejenis biskuit atau aneka kue seperti wafer. Permen dan coklat bisa juga digunakan sebagai garnis, untuk hidangan-hidangan sweet.
Yang perlu digarisbawahi dari prinsip dasar garnis adalah mempercantik dan memberikan efek estetika pada hidangan kita.
Kesegaran bahan garnis, warna yang menarik, aroma yang membangkitkan, dan bentuk yang memiliki nilai seni menjadi sebuah syarat untuk sebuah bahan dapat dijadikan garnis untuk melengkapi hidangan yang kita buat.
Terlebih penting lagi adalah, kemampuan untuk membentuk bahan tersebut dengan indah juga hal yang ditekankan dalam membuat garnis.
Garnis yang dibentuk dengan cantik akan bermanfaat ganda. Manfaat itu bisa menambah pesona hidangan yang dapat ikut serta dilahap dan memberikan sentuhan estetika yang bernilai seni tinggi.
Hidangan akan lebih cantik dan bernilai seni tinggi dengan adanya garnis.
Semoga bermanfaat.