Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Melatih Keterampilan Sosial pada Anak (1)

9 November 2020   14:26 Diperbarui: 9 November 2020   14:30 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi anak-anak bermain bersama/sumber:unsplash.com (mi pham)

Berinteraksi merupakan sebuah ciri khas dari manusia. Berinteraksi menjadi sebuah kebutuhan penting dalam kehidupan manusia.

Menjaga interaksi juga sebuah hal penting yang harus diupayakan, sehingga relasi dan interaksi antar sesama dapat terawat. Dalam berinteraksi dibutuhkan keterampilan sosial (social skill).

Keterampilan sosial seorang individu sangat berperan penting dalam kehidupannya. 

Keterampilan sosial selain diajarkan juga sangat penting untuk dilatih, baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah untuk memperkuat.

Menurut Combs & Slaby keterampilan sosial adalah kemampuan berinteraksi dengan orang lain dalam konteks sosial dengan cara-cara khusus yang dapat diterima oleh lingkungan dan pada saat bersamaan dapat saling memberi manfaat (keuntungan).

Keterampilan sosial merupakan sebuah keterampilan yang telah bisa dilatih sejak usia dini.

Erickson dan Freud menegaskan bahwa keterampilan sosial bukanlah kemampuan yang dibawa individu sejak lahir, tetapi diperoleh melalui proses belajar baik dari orang tua, teman sebaya maupun lingkungan sekitar.

Keterampilan sosial dilatih dengan tujuan agar seorang individu dapat beradaptasi serta dapat diterima oleh  lingkungan dan hal ini bisa diperoleh melalui sebuah proses belajar sosial.

Beberapa keterampilan sosial yang bisa diajarkan serta dilatih pada anak-anak sejak usia dini :

Menunggu Giliran

Contoh keterampilan sosial yang satu ini sangat penting untuk diajarkan dan dilatih.  Salah satu aktivitas keterampilan sosial menunggu giliran adalah menanamkan budaya antri.

Mengapa harus dibiasakan? Budaya antri atau budaya menunggu giliran melatih sejumlah karakter emas yang dibutuhkan seorang individu dalam berhubungan dengan sesamanya.

Kesabaran, memahami orang lain, empati, disiplin merupakan komponen karakter yang dapat muncul dibalik melatih keterampilan sosial yang satu ini.

Saat ingin membayar di kasir, saat memesan pesanan makanan, saat membeli tiket kendaraan, dan lain sebagainya memerlukan tindakan menunggu giliran.

Budaya antri bisa dilatih sejak dini kepada anak-anak kita. Anak-anak melihat contoh, sehingga memberikan contoh-contoh budaya antri kepada mereka bisa menjadi upaya yang efektif dalam melatih keterampilan sosial ini.

Memberikan Apresiasi Kepada Orang Lain

Anak yang tumbuh dengan budaya apresiasi akan menjadi seorang pribadi yang dapat menghargai sesamanya. Memberikan apresiasi kepada orang lain dengan proporsional dapat memunculkan sejumlah kekuatan diri, misalnya saja motivasi berprestasi, keinginan untuk maju, dan lain sebagainya.

Keteladanan orang tua dalam memberi apresiasi ketimbang kritik menjadi sebuah tanah subur dalam menanam bibit keterampilan sosial yang satu ini.

Menolong Orang Lain dan Berbagi

Tindakan baik menolong dan berbagi menjadi sebuah paket keterampilan sosial berikutnya yang dapat diajarkan dan dilatih kepada anak-anak sejak usia dini.

Menggunakan cara-cara yang sederhana di sekitar anak bisa menjadi salah satu cara untuk melatih keterampilan yang satu ini.

Pada setiap manusia melekat peran makhluk sosial sekaligus makhluk individu. Melatih kepekaan mereka dalam menolong dan berbagi bisa dilatih sejak mereka kecil.

Mengajak rutin menabung lalu di akhir tahun mengunjungi sebuah panti asuhan dan memberi paket alat tulis dengan menggunakan hasil tabungan anak bisa menjadi salah satu ide kecil yang bisa memberikan dampak besar bagi latihan keterampilan yang satu ini.

Menghargai Batas-batas Personal Individu

Tindakan keterampilan sosial yang selanjutnya masih terkait dengan upaya menghargai manusia satu dengan manusia yang lain.

Memahami kebutuhan privacy seorang individu menjadi hal yang sangat penting. Hal ini harus diajarkan sejak dini pada anak-anak sehingga mereka mampu melihat garis tebal dimana mereka dilarang memasuki “kawasan” private tersebut.

Tidak semua hal dalam diri orang lain dapat dimasuki oleh kita. Tidak semua hal baik untuk “dikepoin” sehingga keterampilan menghargai sesama tumbuh subur di tanah karakter anak-anak kita.

Semoga bermanfaat.

(bersambung)

Referensi :

Cartledge, Gwendolyn. Milburn, JoAnne Fellows. Teaching Social Skill:Innovative Approaches - Third Edition. 1995. Boston-United States: Pearson Allyn & Bacon Publisher.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun