Simba mengalami intimidasi melawan perasaan-perasaannya sendiri yang membuat dia semakin terpuruk. Muncul rasa ragu, padahal dia mewarisi tongkat kepemimpinan Mufasa. Scar mencari jalan untuk memuluskan langkahnya menjadi pengganti Mufasa.
Beruntung tampil Rafiki. Rafiki adalah penasehat Mufasa yang menggelontorkan kata-kata motivasi yang membangun.
“Simba, memiliki jiwa Mufasa Sang Pemimpin Rimba”.
Kata-kata Rafiki yang menguatkan, yang membangun, kontra dengan segala nyinyiran Scar sebagai tokoh toxic disini berhasil membangun semangat Simba.
Petualangan dalam penemuan jati diri Simba yang sebenarnya pun dimulai. Spirit baru tercipta karena sebuah “dukungan” dari orang-orang yang mengasihinya.
Jujur saja, banyak terbangun dari film kartun yang punya makna dalam ini.
Tak menjadi masalah seberapa sering kita jatuh, yang penting kita terus punya semangat untuk bangkit lagi.
Seorang kawan karib mengingatkan, fokus pada orang-orang yang mengasihi dan menyayangimu saja. Abaikan mereka yang tidak peduli bahkan ingin menjatuhkanmu.
Semua akan baik-baik saja, percayalah.
Hakuna Matata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H