Ada dua metode, yang pertama, belajar dari ahlinya, dengan mendatangkan narasumber yang menggeluti satu bidang tertentu. Lalu bagian kedua adalah belajar dengan mengalami proses. Akhir dari kelas profesi ini adalah sebuah pameran yang diberi nama Career Expo. Liputan mengenai Career Expo bisa dibaca lebih lanjut disini.
Siswa belajar aktif mengembangkan semua yang mereka miliki selama pembelajaran di sekolah. Ada kerjasama yang harus dilakukan di metode yang kedua dalam kelas profesi mereka.
Kelas Karakter.
Kelas Karakter ini lebih merujuk pada pembentukan sikap dan perilaku.
Cara yang ditempuh misalnya berkunjung dan belajar dari  tempat-tempat yang mereka kunjungi seperti pasar, panti asuhan, perkebunan, dan sebagainya.
Banyak nilai yang akan diulas ketika mereka mengalami interaksi dengan tempat-tempat yang mereka singgahi ini.
Tentu selain tempat yang mereka kunjungi, pasti mereka juga bertemu dengan orang-orang yang membawa pada pemahaman lebih lagi kepada karakter mereka. Misalnya, saat berkunjung ke panti asuhan, mereka akan berinteraksi terhadap orang-orang yang ditemuinya.
Relasi dan interaksi akan membuat pemahaman baru dalam memaknai hidup. Diharapkan pembelajaran mengenai empati, rasa bersyukur, menghargai manusia yang lain setidaknya bisa mulai terbentuk.
*
Tiga kelas yang digagas tersebut bisa digunakan untuk menjembatani masalah-masalah seputar nilai, dan hal ini menjadi cukup efektif untuk dilakukan. Siswa lebih mengedepankan proses yang akhirnya berujung pada perubahan mindset mereka dalam menyikapi aktivitas belajar.
Tes dan nilai tidak menjadi satu-satunya indikator. Proses yang mereka alami menjadi sebuah alasan yang penting untuk mencintai belajar itu sendiri,