Perkembangan motorik menjadi satu hal yang penting bagi tumbuh kembang anak.Â
Perkembangan motorik merupakan sebuah perkembangan gerakan fisik melalui koordinasi sistem syaraf tubuh dan otot.
Mengapa perkembangan motorik sangat penting bagi proses tumbuh kembang anak?
Perkembangan motorik sangat erat kaitannya dengan masalah sosialisasi dan kepercayaan diri anak. Sosialisasi dan kepercayaan diri merupakan sekian faktor penting yang turut mendukung kehidupan individu.
Sebuah efek domino ditimbulkan oleh keterampilan motorik. Dengan kata lain, tak bisa dipungkiri bahwa keterampilan motorik mutlak dimiliki oleh individu sejak usia dini.
Keterampilan motorik identik dengan gerakan. Keterampilan motorik dibedakan menjadi keterampilan motorik halus dan keterampilan motorik kasar. Keduanya bagai dua sisi mata uang, saling terkait menopang satu sama lain dalam tumbuh kembang anak.
Keterampilan motorik halus berhubungan dengan keterampilan gerak otot kecil dan koordinasi mata-tangan (eye-hand coordination), seperti menggambar, menulis, memotong, menjumput, dan lain sebagainya.
Keterampilan motorik kasar (gross-motor) terkait keterampilan gerak otot besar dan keseluruhan tubuh, seperti menendang, melompat, berjalan, berlari, naik-turun tangga, dan lain sebagainya.
Banyak cara yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan motorik anak-anak. Salah satu cara tersebut adalah bermain.
Bermain erat kaitannya dengan anak-anak. Bermain merupakan sebuah aktivitas menyenangkan yang bisa dipakai untuk mengembangkan keterampilan motorik mereka.
Bermain tidak harus mengeluarkan uang banyak. Tidak sedikit alternatif permainan yang mengembangkan kemampuan motorik dengan budget minim bahkan zero-budget dengan menggunakan benda-benda yang sudah ada di sekitar lingkungan kita.
Beberapa aktivitas permainan di bawah ini  bisa dijadikan referensi mengembangkan kemampuan motorik anak. Permainan sederhana dengan anggaran minimalis.
1. Membuat aneka kreasi dari tanaman yang ada di sekitar kita.
Tentu bukan hal yang asing bagi sebagian kita di jaman nya membuat pistol (senapan) dari pelepah pisang, atau mobil-mobilan. Memotong pelepah pisang dan merakitnya menjadi sebuah pistol (senapan) juga mobil-mobilan memiliki keasyikan tersendiri. Keterampilan motorik terasah, kepuasan karena berhasil membuat alat permainan sendiri pun bisa didapatkan.
Tak hanya itu, mengumpulkan daun dengan bentuk yang berbeda-beda untuk dijadikan pembatas buku. Daun-daunan dengan bentuk yang berbeda, dikeringkan dengan cara dimasukkan ke dalam lembaran buku, ditunggu hingga hingga beberapa waktu terlihat tulang-tulang daunnya.
Kemudian diberi cat warna menarik, jadilah sebuah pembatas buku cantik yang bisa digunakan untuk mengingatkan pada lembar ke berapa kita telah membaca sebuah buku.
2. Menggunakan bagian yang tidak terpakai dari buah-buahan yang kita konsumsi
Kulit dari Jeruk Bali bisa digunakan untuk melatih keterampilan motorik anak-anak. Mengubah kulit jeruk ini menjadi permainan menarik, bisa dilakukan mereka.
Berikutnya, menggunakan biji dari sawo untuk bermain. Biji-biji sawo yang dagingnya telah sukses masuk ke dalam perut kita, bisa digunakan untuk melatih kemampuan berhitung.
Biji-biji sawo tadi tentunya harus dicuci bersih terlebih dahulu, setelah itu dapat digunakan untuk berhitung atau bisa untuk bermain dakon.
Dakon juga merupakan jenis permainan tradisional yang mengasah banyak kemampuan mendasar pada anak-anak kita.
Menggunakan kulit dari buah semangka untuk membuat kreasi berbentuk kapal. Bahkan bisa juga dengan mengukir permukaan kulit dari buah semangka.
Inspirasi bermain dengan menggunakan bagian buah-buahan yang kita konsumsi tentu masih banyak ragamnya. Yang perlu digaris bawahi disini adalah kemampuan motorik anak-anak bisa berkembang walau dengan benda-benda terbatas yang ada di lingkungan kita.
3. Melakukan jenis olahraga dengan menggunakan karet gelang.
Karet gelang mungkin kita pandang sebagai sesuatu yang sepele. Tahukah Anda jika karet gelang bisa digunakan untuk skipping?
Karet gelang tersebut bisa digunakan untuk melatih kelenturan jari-jari tangan dengan menautkannya, memindahkannya ke jari-jari lain.
4. Melatih keterampilan motorik halus dengan menggunakan bubble wrap.
Bubble wrap digunakan untuk melapisi benda-benda dari benturan. Biasanya saya mendapatkan bubble wrap ini sebagai pelapis benda yang dikirimkan pada saya melalui toko online.
Menekan bubble wrap merupakan suatu sensasi tersendiri. Hal ini juga bisa digunakan untuk melatih fine-motor pada anak-anak. Kekuatan, kelenturan jari-jari tangan bisa didapatkan dengan aktivitas ini.
5. Melatih keterampilan motorik dengan melakukan beragam aktivitas di rumah.
Aktivitas yang dilakukan misalnya saja melipat selimut yang telah digunakan, membuat kue yang menggunakan keterampilan tangan, seperti membuat kue nastar, membuat pastel, dan lain sebagainya.
Melatih mencuci piring dengan menggunakan spon. Spon yang dipakai sebagai pembersih bisa digunakan melatih kekuatan tangan anak dengan memeras spon tersebut untuk mengendalikan sabun cuci yang akan digunakan.
Hal-hal sederhana di lingkungan kita tersebut bisa didayagunakan untuk mengembangkan kemampuan motorik mereka. Tak perlu mahal, yang ditekankan disini adalah membuat mereka bisa terampil menggunakan kemampuan motoriknya secara maksimal.
Media yang digunakan bisa dicari di lingkungan sekitar kita.
Anda memiliki karton bekas, dus bekas, botol bekas, plastik bekas, jangan buru-buru dibuang, sebab benda-benda itu bisa menjadi sebuah media bagi anak-anak kita untuk mengembangkan keterampilan motoriknya.
Menggunakan benda-benda yang ada di lingkungan kita untuk melatih keterampilan motorik anak, merupakan salah satu cara yang bisa ditempuh terkait anggaran yang minim.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Referensi:
Hurlock, Elizabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta. Penerbit Erlangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H