Perkenalan saya dengan Sukulan ini berawal dari buah tangan yang diberikan oleh seorang sahabat di kantor. Daya pikatnya mampu mencuri hati. Tanaman berdaging tebal yang mampu bertahan hidup di tanah yang minim air ini dapat memikat setiap mata yang melihatnya.
Sukulan punya pesona tersendiri. Hal ini membuat Sukulan bisa diadopsi sebagai penghias interior ruangan.
Ruangan akan lebih artistik dengan kehadiran tanaman yang dalam bahasa Inggris disebut Succulent ini.
Beruntung seorang sahabat pecinta tanaman mengenalkan lewat salah satu jenis Sukulan yang dirawatnya, dan berkenan memberikannya sebagai hadiah.
Echeveria, nama tanaman irit air yang cantik itu. Echeveria, salah satu jenis rumpun Sukulan pemberian seorang sobat ini, pernah duduk manis di meja kerja saya selama beberapa bulan.
Sayangnya, saat itu, karena minimnya pengetahuan, dua hari sekali saya siram seperti menyiram tanaman yang membutuhkan air berlimpah di media tanamnya. Tak cukup itu saja, ketika libur tiba, saya lupa membawanya pulang, habislah riwayatnya karena tak terpapar sinar alami sang surya.
Ternyata memang cara menyiramnya lebih baik dengan menggunakan botol spray yang disemprotkan pada media tanah. Durasi menyiramnya pun hanya 3-7 hari sekali saja, seperti yang dilansir dalam Kompas.com (11/09/2019).
Penyinaran dengan sinar matahari pun berkisar antara 4-6 jam saja. Hal ini ditegaskan dalam IDNTimes.com (28/03/2019 ).
Pesatnya bisnis desain dan dekorasi interior, membuat Sukulan ini dilirik untuk menambah indahnya ruangan. Dekorasi interior dengan tanaman merupakan sebuah gaya hidup yang sangat lazim saat ini.
Tanaman dipandang sebagai organ penting sebuah dekorasi interior. Sukulan merupakan tanaman yang bisa mewakili jenis tanaman favorit dalam dekorasi interior.