Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Taman Tingkir Nasibmu Kini di Antara PSBB dan Sabtu Sunyi

11 April 2020   07:58 Diperbarui: 11 April 2020   08:01 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taman Tingkir dan beberapa fasum yang ada di sekitarnya, kecuali Puskesmas tentunya, terlihat sepi dari kerumunan orang. Semua nampak mengikuti anjuran yang pemerintah lakukan #nengomahsekwae, sebuah kalimat dalam bahasa Jawa yang berarti di rumah dulu saja.

Ya, memang untuk sementara waktu ini adalah yang terbaik, sesuatu yang bisa kita lakukan sembari memohon pada Tuhan segera meradakan pandemi yang terjadi di negara kita juga di seluruh dunia. 

Situasi ini membawa saya pada pemaknaan dalam jelang Paskah, sebuah makna mendalam terhadap ketidakberdayaan diri. Sebaliknya, pada Sang Pencipta lah kita bisa bergantung serta berserah diri serta meyakini bahwa rancanganNya adalah yang terbaik, semua ini pasti segera berlalu.

Jalan di depan Taman Tingkir yang tampak lengang: Dok. Pribadi/ Yunita Kristanti
Jalan di depan Taman Tingkir yang tampak lengang: Dok. Pribadi/ Yunita Kristanti
Satu lagi perenungan bagi saya pribadi di masa Sabtu Sunyi ini, memang dibutuhkan tekad, semangat kebersamaan, bahkan persatuan untuk mendukung pemerintah dalam physical distancing atau yang saat ini sudah dilakukan dalam format PSBB. 

Hal ini kita dapat lakukan sebagai sumbangsih kita untuk bangsa dan negara dalam memerangi pandemi Covid-19 yang menyentuh semua kalangan, tanpa batas kasta, yang terjadi di semua area, di bumi ini.

Menekan ego dan mengendalikan diri di saat -saat seperti ini sangat dibutuhkan. Iman dan logika berjalan seiring. Memohon belas kasih sang Khalik dalam kerangka sikap rendah hati dalam doa. Sikap rendah hati dan mau memberi diri merupakan keteladanan yang telah diberikan oleh Sang Kristus sendiri dalam pengorbananNya di kayu salib, hal ini selayaknya menjadi tolok ukur perilaku bagi kita.

Bersatu, bergandengan tangan, saling mendukung, saling membantu, saling memberi perhatian adalah hal yang harus kita renungkan untuk dilakukan serta diejawantahkan dalam masa keheningan umat di seluruh dunia. 

Percayalah, ada banyak hal baik menanti di balik ini semua untuk kita sambut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun