Merenung arti-Mu,
dalam tenggelam di fajar kelabu,
hentak menyentak lekat ke sanubari -Mu.
Relung hidup insan di tengah sayat sembilu,
meraung dalam senyap sendu,Â
Gema Kyrie Eleison mengadu..
"Tuhan, kasihanilah kami, umat-Mu."
*
Ratap kelu,Â
tetap merayu,
dalam keteduhan di ruang merindu,
kepada-Mu,
sosok Raga melejit ke imaji di ruang kubur-Mu.
Gema Kyrie Eleison, mengadu..
"Tuhan, kasihanilah kami, umat-Mu."
**
Sebait doa terlantun padu,
erat menggenggam yakin berbalut harapan ke tahta-Mu.
Rasa, asa, serta upaya di dalam satu,
tunduk dalam kasih dan peluh,
tak kan lelah hingga menyentuh,Â
dinding surga-Mu,
untuk jutaan jiwa yang tengah mengaduh,
meraih benteng kata sembuh.
Paduan syair dalam doa umat-Mu,
Gema Kyrie Eleison kembali mengadu..
"Tuhan, kasihanilah kami."
Salatiga,
11.04.2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H