Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

3 Tipe Pemaknaan Diri Saat Pandemi

4 April 2020   18:12 Diperbarui: 6 April 2020   14:13 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga pekan sudah saya sebagai wanita bekerja merasakan work from home. Banyak cerita, kisah, pengalaman, kejadian yang terjadi terkait menghadapi pandemi Covid- 19. Suka -duka, panjang - lebar, kalang - kabut, panas - dingin, dan banyak kata majemuk lain yang bisa dipakai untuk menyiratkan pengalaman - pengalaman tersebut. Intinya, nano - nano deh, ada asam, manis dan sedikit gurihnya juga.

Sebagai seorang yang pernah mengenyam pendidikan Psikologi, saya harus bisa memetakan emosi saya sedemikian rupa dalam hadapi situasi ini. Tentu awalnya agak sedikit shock dan kepikiran, " kok nyampe juga kesini virusnya ,ya?" Tapi memang itu tidak berlangsung lama, saya segera mem-validasi emosi-emosi saya, terutama yang negatif dan sesegera mungkin mengubah persepsi menjadi lebih positif sehingga itu akan membuat perilaku saya lebih sehat. Jujur saja, saya lebih positif menyikapinya sejak awal, karena itu kunci yang sangat penting untuk hadapi ini.

Beberapa sahabat yang bekerja sebagai dokter dan perawat sudah memberi briefing khusus mengenai seluk - beluk Covid- 19 ini, dan serta - merta memberi beberapa tips sehat untuk mempertinggi stamina tubuh. Selain itu mereka juga sudah memberi trik bagaimana dan apa yang harus dilakukan jika sampai terpapar atau tertular si corona. Tidak berhenti disitu saja, saya pun mulai memberikan edukasi sederhana kepada keluarga, sanak - saudara, kerabat, handai - taulan, dan beberapa kolega yang saya kenal, serta rekan - rekan seprofesi baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Covid- 19 memang berhasil menyita perhatian bahkan mengubah hampir seluruh segi kehidupan manusia di seluruh dunia. Beberapa kawan seprofesi yang bergerak di dunia kesehatan mental pun mengajak saya dan kawan-kawan seprofesi yang lain untuk melakukan beberapa jenis layanan terkait konseling dan edukasi diri terkhusus mengenai kondisi psikis atau psikologis seseorang terutama terkait sikon saat ini.

Sangatlah wajar merespon hal ini dengan rasa khawatir, cemas, takut, mungkin marah (terutama menyangkut beberapa kebijakan di lini pemerintah), sedih karena situasi saat ini berhasil memporak - porandakan kondisi finansial maupun kondisi mental spiritual kita. Beragam respon emosi bisa dikeluarkan untuk menyikapi hal ini. Saya akan mengajak kita semua menilik tipe pemaknaan diri kita terhadap situasi pandemi saat ini. Tipe - tipe ini memberi signal ada di daerah mana kita memaknai sikon yang terjadi saat ini.

1. Tipe pemaknaan diri yang pertama adalah merespon dengan ketakutan. Di titik ini, emosi negatif lebih dominan menguasai kita. Kita cenderung berjarak dengan logika berpikir kita.

- belanja dengan berlebihan, bahkan meninbun benda - benda yang dibutuhkan saat pandemi terjadi, misalnya masker, vitamin, sabun cuci-tangan, dan lain sebagainya.

-forward dan meng - konsumsi aneka info mengenai Covid- 19 tanpa melakukan pem-filter an, mana yang bermuatan hoaks dan mana yang fakta.

- menyalahkan situasi, mengeluh, menyerang secara verbal maupun tulisan pihak - pihak di luar dirinya serta melakukan aneka respon negatif lain.

-menutup diri berlebihan karena efek curiga yang besar pada orang - orang di sekelilingnya.

2. Tipe pemaknaan diri yang kedua adalah merespon semua hal secara lebih berimbang. Menakar dengan rasa dan rasional. Hal yang nampak biasanya :

- mulai menerima kenyataan bahwa situasi pandemi memang harus dihadapi dengan respon yang baik. Jaga stamina, mulai berjemur, dan pertinggi disiplin diri serta mendengarkan arahan untuk physical distancing.

- melakukan filter terhadap informasi yang diterima. Terutama mulai memilah dan memilih informasi yang mengundang cemas tinggi.

- mulai berhenti share berita yang tidak jelas kebenarannya.

- bersikap dan mulai memahami bahwa setiap pihak sudah melakukan hal yang terbaik saat hadapi pandemi ini

3. Tipe pemaknaan diri yang ketiga adalah merespon dengan lebih positif dan punya sikap serta tindakan proaktif dalam menghadapi situasi yang sedang terjadi. Bisa dilihat dalam bentuk seperti berikut :

- ikut memberi edukasi mengenai tips menjaga kesehatan.

- menggunakan talenta dan kemampuan diri untuk membantu orang - orang yang terdampak.

- lebih beradaptasi dengan perubahan yang terjadi serta melakukan latihan -latihan untuk lebih sabar, kreatif, dan lebih produktif dalam merespon. Misalnya ikut menjadi sukarelawan.

- memberikan semangat, perhatian, kasih, apresiasi kepada orang-orang di sekitarnya melalui berbagai bentuk dan cara.

Demikian ketiga tipe pemaknaan terhadap diri kita, terutama di saat hadapi pandemi ini. Pertanyaannya sekarang, kita sudah pada tahap tipe yang mana? Tentu kita lah yang paling ahli menilai diri kita. Sejatinya kita juga yang mengerti destinasi hidup kita ini mau dibawa kemana.

Selamat menelaah pemaknaan diri kita dan tentu, selamat menjawab🙏

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun