Mohon tunggu...
Nita Juniarti
Nita Juniarti Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Perempuan

Penaruh mimpi di Altar-Nya

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengatur Waktu Anak Sejak Dini, Pentingkah?

17 Desember 2022   00:12 Diperbarui: 2 Januari 2024   01:38 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu, sebuah postingan di media sosial jadi rame sebab memposting tentang tips dari Nikita dalam mengasuh anaknya tanpa baby sister.

Postingan ini jadi seru diperhatikan karena di sana banyak komentar dari mengadu nasib, curhat colongan hingga julid. Duh, begitulah hidup, kita yang jalani orang lain yang komentari.

Tulisan ini, mau fokus di "mendisiplinkan waktu anak". Kalau melihat kenapa waktu sholat lima waktu itu tetap sama pada waktu yang sudah ditentukan, kira-kira apa ya maksud dari perintah ini dalam kehidupan sehari-hari?

Jika fikirin dengan akal, sebetulnya sholat itu adalah tonggak utama untuk disiplin waktu. Belum lagi pujian untuk yang mengerjakan shalat diawal waktu, masya Allah.

Lantas, bagi Ibu sebagai Madrasah pertama, guru pertama sang anak, bukankah setelah mengajarkan syahadat harusnya mendisiplinkan waktu anak? Benar, kita manusia belum mengambil tiket jadi malaikat yang selalu patuh, tanpa cela. Namun, sejak dini jika tidak ingin menyesal dan repot pada akhir masa alangkah baiknya kita belajar untuk memberikan tauladan soal waktu. Selain itu, sabda Rasullullah dalam HR. Bukhari no. 6412 dari Ibnu Abbas :

Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu yaitu nikmat sehat dan waktu luang.

Kalau Aku pribadi, soal waktu ini dibiasakan sekali untuk waktu sholat, waktu mandi, waktu makan dan waktu baca buku serta bermain, stimulasi dan juga mengendong untuk menghilangkan jenuh dan lelah tiduran terus. Alhamdulillah, untuk tidur malam hampir tidak pernah begadang, jam tidur dan bangunnya nyaris tidak meleset. 

Misalnya tidur maksimal jam 22.00 wib dan baru bangun jam 4 untuk sholat subuh. Kadang kalau tidur cepat, sekitar pukul 19.00 wib maka akan bangun pukul 00.00 untuk menyusu atau ganti popok lalu tidur lagi dan biasanya tetap bangun subuh. Mudah-mudahan terus jadi anak sholeh dan sholat tepat waktu.

Terus, yang paling ngaruh itu bacaan anak. Sejak mengandung Umar secara Rutin minimal dalam seminggu lima kali aku membacakan buku. Buku pertamanya adalah Hoam yang diterbitkan oleh Rabbithole. Buku ini tentang aktivitas sederhana anak, misalnya aku bangun, aku mandi, hingga tidur lagi. Nyatanya ini memberikan pengaruh cukup banyak pada bayi untuk memahami n aktivitasnya. 

Sebagai orangtua baru yang harus banyak belajar, ku catat ini untuk lebih banyak belajar dan mencintai belajar. Insya Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun