Ketika memiliki jabatan hati-hatilah dalam berucap apalagi di zaman yang netijen kadang menerima mentah-mentah segala informasi.
"Caranya masuk mereka gampang; pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan Bahasa Arabnya bagus, hafiz (hafal Alquran), mereka mulai masuk," kata Fachrul dalam webinar bertajuk 'Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara', di kanal Youtube Kemenpan RB, Rabu (2/9).
Jika membaca dan mendengar berita tersebut secara keseluruhan sebetulnya bapak mentri telah menyedikan solusi untuk permasalahan tersebut. Semua instansi wajib diurusi oleh pegwai yang bekerja di tempat itu.
"Pengurusnya harus pegawai pemerintah kalau masjidnya di lingkungan pemerintahan. Tak boleh ada masyarakat umum di situ ikut jadi pengurus [masjid]," kata Fachrul.
Meskipun hal ini di masyarakat membuat pro dan kontra terutama saat media mengangkat soal good looking dan hafiz Quran. Sejatinya saat ini Indonesia sedang demam-demamnya mengantarkan anak ke sekolah-sekolah yang berbasis Quran dan anak-anak dibina agar good looking.
Jika soal good looking harusnya saat akan ibadah memang harus good looking sebab kita akan bertemu dengan Tuhan bukan sembarangan.
Secara literasi, baca dan analisis dulu terus untuk pengambilan keputusan terhadap hal ini terserah netijen pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H