Mohon tunggu...
Nita Juniarti
Nita Juniarti Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Perempuan

Penaruh mimpi di Altar-Nya

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kenapa Sih #JanganMudikDulu?

21 Mei 2020   13:56 Diperbarui: 21 Mei 2020   14:34 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertama sekali naik garuda saat Corona Tak bisa dinikmati karena takut (dok. pribadi)

1. Mudik, bisa jadi carrier
Sebelum pulang, saya membaca banyak sekali panduan kepulangan. Baik yang disediakan oleh pemerintah di website resmi atau yang dikirim dari kantor tempat kami bekerja dan sumber lainnya. Pandemi ini, bisa jadi yang terkena tidak sakit namun ia menjadi perantara orang lain menjadi terkena virus, betapa berdosanya jika iya. Makanya, saya melaksanakan prosedur ketat ketika memilih pulang kampung.

2. Mudik, Cari penyakit
Banyak sekali kisah, yang positif corona didapatkan di bandara, di swalayan, pasar dan tempat umum lainnya. Bisa jadi ketika di rumah sehat saja, namun ketika keluar malah tertular.

4. Mudik, dijauhi warga
Pengalaman saya jadi ODP lalu, selain dinyinyirin juga dijauhi warga karena dianggap sebagai pembawa penyakit.

5. Mudik, butuh biaya besar
BBM yang tak turun, tiket mahal dan harus melewati pemeriksaan berkali-kali, membuat surat dan lain-lain sebenarnya cukup merugikan. Bisa jadi semua tabungan terkuras demi mudik.

6. Tidak bisa balik lagi
Keadaan yang tidak menentu, jika mudik hanya untuk bertemu keluarga, selain beresiko menyebabkan keluarga jadi tertular Convid-19 dengan kondisi ini, bisa jadi sempat pergi tapi tak bisa balik lagi. Keadaan peraturan juga tidak menentu, kurva juga terus menaik, lebih baik tunda mudik.

Demikian pendapat saya, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun